_______________________________________Selama lima belas menit mata mereka dengan teliti mengamati layar di hadapannya. Dari cctv kamar satu-persatu, lobi, dapur, dan tempat lainnya. Namun mereka sama sekali tidak melihat hal-hal yang mencurigakan.
"Sudahlah, Jungkook. Sebaiknya kita pulang saja."
"Apa kau yakin semua cctv di hotel ini sudah kau replay?" Tanya Jungkook pada petugas.
"Sudah, Tuan."
"Sudah ayo pulang!" Ajak Jin menyenggol lengan Jungkook.
"Baiklah." Jawab Jungkook frustasi.
Mereka beranjak keluar dari ruangan itu, namun dari iris matanya, Jungkook melihat satu cctv lagi yang belum ia lihat.
"Ini tempat apa?" Tanya Jungkook menunjuk ke layar tersebut.
"Rooftop, Tuan."
"Itu di bagian rooftop mana ada tamu yang mau ke sana. Di sana sepi. Sudahlah, jangan gila. Ayo kita pulang! Aku sudah sangat lelah." Kesal Jin pergi dari ruangan, namun Jungkook menahannya dengan kuat.
"Berpikirlah, Jin, jika kau ingin mencelakai seseorang apa kau akan melakukannya di tempat ramai?"
"Aku tidak sebodoh itu."
"Maka dari itu duduklah di sini. Kita lihat bersama."
Jin menurut saja pada Jungkook. Jin menggeser durasinya hingga manik matanya menangkap bayangan seseorang di layar itu. Ya, bayangan itu adalah bayangan y/n yang terlihat dari belakang.
"Y/n," gumam Jin.
Mata mereka tak berkedip sedikit pun. Dengan sendirinya sebelah alis Jin menukik tajam ke bawah, ketika manik matanya melihat kekejaman sang kekasihnya. Yura.
Brak!
Tangan Jin menggebrak meja di sana yang membuat seisi ruang mengalihkan perhatiannya.
"Tahan emosimu." Jungkook memegangi punggung Jin, lalu melihat seisi ruang dan tersenyum manis pada mereka. Hanya sekedar memberi tahukan bahwa tidak ada apa-apa.
Emosi menguasai dada Jin. Kedua tangannya mengepal kuat di atas meja. Pandangan matanya menatap nanar pada layar di hadapannya.
"Aku akan menemui Yura." Jin beranjak dan pergi yang di susul oleh Jungkook.
Jin mengemudikan mobilnya begitu cepat. Tanpa memedulikan omelan Jungkook yang sudah sejak tadi berteriak supaya ia mengurangi kecepatannya.
"Jin, biar aku saja yang mengemudikannya." Teriak Jungkook yang tak mendapat respon dari Jin.
"Jin, kau jangan gila, aku belum menikah."
"Diam!"
"Bagaimana aku bisa diam... Jika kita kecelakaan dan aku mati, siapa yang akan menjadi penerus di keluargaku?"
Suara Jungkook sudah tampak mulai serak hanya karena sepanjang perjalanan teriak terus menerus. Kini mereka sudah sampai di rumah Yura. Jin turun dengan emosi yang penuh, tampak sekali ia kecewa dengan apa yang telah kekasihnya perbuat.
"Aku tak habis pikir mengapa aku ingin menikahi wanita keji sepertimu." Cercanya sambil berjalan menghampiri Yura.
"Maksudmu apa?"
"Sudah jangan mengelak lagi, aku sudah tahu semuanya. Aku melihat sendiri apa yang kau lakukan di rooftop hotel,"
"Jin, semua ini aku lakukan hanya demi cintaku padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss Is Worldwide Handsome [END/1]
Fiksi Penggemar@Ji_Cyna.22619 (Belum direvisi) "Secepatnya ceraikan aku. Dan berbahagialah bersama wanita yang kau cintai." Warning! Cerita ini sangat bar-bar dan garing. _________________________________________