part 12

2.3K 179 0
                                    

typo? Ya mangap

Vote

Vote

Vote

Vote

Vote

G

R

A

T

I

S

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

________________________________________________

________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Y/n pov.

"Y/n!"

Hmm ... Pelupuk mataku rasanya berat untuk kubuka. Pagi ini aku lelah sekali. Tubuhku rasanya sakit semua. Tapi aku bisa menangkap aroma wangi khas parfum milik tuan Jin dari indra penciumanku.

"Tuan..." suaraku masih lemah sekali. Aku lihat tuan sedang mengancingi kemejanya di pergelangan tangan, se pagi ini tuan sudah rapi dengan setelan jas nya.

"Bangun!!" ia sedikit menaikkan nada bicara. Aku duduk menghadap jendela sembari memijit tengkukku yang sakit. Mungkin karena tidur semalaman yang posisinya kurang nyaman.

"Pakai bajumu!"

Apa!! Tuan Jin bilang apa? 'Pakai bajumu'?

Spontan aku intip tubuhku dari balik selimut yang membalutku. Haah? Mengapa aku tidak memakai pakaian sehelai pun? Kupandang tuan Jin yang tak bergeming melihatku, tak lupa juga aku mengamati setiap sudut kamar ini. Ya, semalam bukan mimpi, dan pagi ini aku masih berada dalam kamar tuan. Hahh ... Ku yakini wajahku sudah layaknya kepiting rebus, aku malunya bukan main. Aku mentenggelamkan tubuh dan wajahku seutuhnya ke dalam selimut.

"Jangan lihat aku, Tuan." Tidak ada jawaban dari tuan tapi aku mendengar suara langkah kaki yang mulai menjauh dan menghilang.

***

"Tuan, kau mau aku buatkan apa?" sapaku di meja makan. Namun ia sepertinya sedang melamun. "Tuan!" kucoba menyapanya sekali lagi dengan nada yang lebih keras.

"Iya...?"

"Kau mau aku buatkan apa?"

"Tidak perlu! Aku ingin bicara sesuatu padamu."

My Boss Is Worldwide Handsome [END/1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang