<4>

262 22 0
                                    

"Bil," Rara dan Nabila kini telah berada di kantin. Nabila dari tadi hanya menatap handphonenya.

"Bila, Woi!" teriak Rara. Sontak Nabila mengangkat kepalanya dan melihat Rara di hadapannya.

"Apaan sih?!" Nabila meletakkan handphonenya dan menyeruput es teh yang ada di hadapannya.

"Lo kok tadi barbar banget sih, depan anak baru lagi. Lo kesambet ya?" seketika Nabila melemparkan kacang pada Rara.

"Kesambet pala lo peyang. Gak kali. Maksud lo gue barbar apaan coba?" Nabila kembali menyeruput es tehnya yang mulai tandas.

"Gini ya Bil. Lo kan jutek sama anak lain. Lo gila tuh pas depan gue doang, dan bikin emosian di depan gengnya si Lisa doang. Dan juga yang selalu lihat lo cerewet tuh anak Panti.... " Nabila hanya menuggu kelanjutan dari Rara.

"Tadi di depan anak baru itu, lo asal jiplak. Lo marahin dia, padahal yang salah lo." seketika Nabila melotot ke Rara.

"Dih... Kok gue yang salah sih. Kan dia yang nabrak." Sekarang Nabila mulai serius dengan pembicaraan temannya ini.

"Bila, yang lari-larian gak melihat ke depan siapa? Pas gue ngejar lo, Gue liat tuh cowok diam terus, sampe lo yang deluan nabrak. Menurut lo sekarang siapa yang salah?" sambil melempar kacang pada Nabila. Nabila hanya memegang bagian kepalanya yang terkena kacang, lalu kembali melamun.

"Hmmm.... Nanti gue minta maaf." tanpa melihat lawan bicaranya Nabila menjawab dan berdiri dari tempat duduknya.

"Gitu dong. Nabila yang gue kenal tuh pasti minta maaf kalo salah" Rara ikut berdiri dan mengikuti Nabila dari belakang.

Nabila tiba-tiba berhenti yang membuat Rara seketika menabrak punggung temannya tersebut. Rara hanya melirik ke depan, apa yang terjadi hingga Nabila berhenti. Rara kaget saat melihat lelaki yang ditabrak oleh Nabila tadi sedang menumpahkan minuman kepada Ismi-Anak kelas 12 IPS-1 yang tak lain adalah ketos SMA PANDU JAYA.

"Gila tuh anak, ketos di gituin." Nabila tak ingin berkomentar seperti Rara.

Seperti kata temannya, Nabila memang tipikal orang yang jutek di depan orang lain. Tapi terkadang jika Nabila mau, ia bisa menunjukkan sifat gilanya di depan semua orang.

"Bila, tuh cowok sekelas ama kita? Tadi dia nanya kelas IPA-1 loh." Rara langsung mengejar Nabila yang telah mendahuluinya.

"Farhan"

"Hah?!"

"Nama tuh cowok Farhan"

"Dih, beneran pacaran lo ya?" asal jiplak Rara.

Nabila tak ingin menggubrisnya, dia hanya melanjutkan langkahnya menuju kelas. Tiba-tiba handphone milik Nabila berbunyi. Dari Nahal. Ia seketika menjawabnya.

"Kenapa kak? " Rara hanya memasang telinganya. Mendengar temannya menjawab telfon dari seseorang.

"....."

"Gak ada hubungannya sama aku kok. Kenal aja gak, masa masalah dia sama kak Ismi ada sangkutannya sama aku. Impossible." Rara sudah mulai kepo apa yang dibicarakan oleh temannya ini dengan lawan bicara di telfon milik Nabila.

Rara mendekatkan telinganya, namun seketika Nabila menjauh.
"Eleh... Pelit amat Lo, ketimbang dengar aja gak boleh." Rara kembali berjalan berdampingan dengan Nabila.

"Iya kak. Beneran gak ada hubungannya sama aku. "

"....."

Nabila langsung menutup telfonnya.

"Dari siapa Bil? Pacar ya?" sekarang miss kepo mode on, milik Rara.

"Ish... Apaan sih, pacar mulu. Bukan kok." Nabila hanya melangkahkan kakinya.

"Cerita dong Bil."

"Gak!"

"Bila!"

"Lo mau tau?" seketika Rara mendekat. Dan langsung mengangguk cepat.

"Gini...." Nabila menggantung bicaranya. Lalu melihat ke belakang Rara, seorang pria paruh baya mendekati sebuah tombol.

"1,2,3..."

Tringgggg

Setelah hitungan ke 3 dari Nabila. Bel masuk berbunyi, seketika Rara kesal dan mengejar Nabila yang telah lebih dulu berlari meninggalkan dirinya.

...TBC...
|
|
|
Menurut kalian masalah Farhan sama ketos apa ya? 😶
Comment ya

Jangan lupa like 💖

Semoga kalian enjoy sama ceritanya🌹

Thank you 💙

CLASSIC [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang