<12>

130 18 0
                                    

Farhan dan Nabila kini telah berada di salah satu pusat perbelanjaan besar di pusat kota. Mereka tidak ingin basa basi-terlebih Nabila-maka mereka langsung menuju Gramedia dan membeli alat yang di butuhkan oleh Farhan.

Nabila benar-benar serius membantu Farhan untuk memenuhi kebutuhannya.

"Lo gak punya keluarga apa?? Yang bisa bantuin lo buat urusin kayak gini? " Sambil berjalan Nabila memecahkan dinding es yang berada antara mereka dari tadi.

"Ada sih. Gue punya kakak, tapi tadi pagi dia baru aja ke Inggris. Jadi gue gak bisa minta tolong. " Farhan hanya menjelaskan dengan nada yang tetap sama dan raut wajah yang tak berubah dari tadi.

"Oh. Ya udah. Cepetan ini udah jam setengah 7." Nabila sekarang memasuki wilayah Novel. Farhan hanya mengernyitkan dahinya. Pasalnya, di kertas yang diberikan oleh Farhan ke Nabila, tidak terdapat sebuah Novel.

"Gue mau beli Novel. Lo ngikut aja. Abis ini kita ke kasir. Sekalian sih gue mau kurangin orang di kasir. Tuh, liat antriannya udah kayak panjangnya cacing alaska. " Nabila menunjuk ke kasir yang memang penuh dengan pembeli. Farhan hanya menengok ke arah yang di tunjuk oleh Nabila.

"Anjay antriannya panjang banget. Terus kenapa kita gak antri aja dulu. Nanti kan tambah banyak? " Nabila cuek pada Farhan dan sedang melihat-lihat ke salah satu Novel di rak buku tersebut. Nabila mengambilnya.

"Nih. Antrianya gak bakalan tambah panjang, karena buku yang di incar sisa satu. " Nabila sambil mengangkat Novel tersebut. Novel berjudul Zona Merah.

"Lo tau siapa penulisnya? " Entah dari mana datangnya, Farhan asal nyeletuk.

"Ke kasir yuk. Udah mulai kurang tuh. " kata Nabila. "Ya tau lah. Kan kak Sasa yang nulis. " lanjut Nabila dalam hatinya.

"Kakak gue kok bisa ya nulis kek gitu? Mereka orang bego atau gimana sih? Cerita kek gitu di rebutin. " celetuk dalam hati Farhan. Sesekali memutar bola matanya malas memikirkannya.

"Gue laper. Abis ini makan ya. Lo yang traktir. Balasan karena gue udah bantuin lo. Ok? " Nabila kini mengantri dan Farhan hanya mengangguk pertanda setuju.

Setelah lama mengantri mereka pun pergi ke salah satu restoran mewah yang berada di seberang mall. Nabila kaget melihat tujuan Farhan menuju ke kerestoran tersebut.

"Woi. Kita anak SMA gak usah ke sana, ke KFC juga gak papa. Ayo balik. " Sebelum Nabila benar-benar memantapkan dirinya untuk berbalik, Farhan lebih dulu menahan tangannya.

"Gak papa. Kemarin gue dapet voucher makan gratis disini tapi harus berdua, jadi gue ajak lo ke sini. " Nabila hanya melongo dan mengikuti langkah Farhan memasuki restoran tersebut.

Di dalam restoran tersebut Farhan dan Nabila sudah duduk di salah satu meja.
"Lo mau pesan apa? " tanya Farhan.

"Mmmm.... " Nabila masih bingung ingin memesan apa, menu yang ia pegang penuh dengan makanan lezat.

Farhan hanya menatapnya sambil menahan tawa melihat wajah Nabila yang sangat kebingungan. Pada akhirnya Nabila angkat suara.
"American Pancake and Ice Lemon Tea. " Pelayan yang sedari tadi menunggu langsung mencatat.

"Tambahan toping? " kata pelayan tersebut sambil menatap Nabila.

"Es krim stroberi dan buah" Nabila kini menyodorkan menunya ke Farhan.

"Sama" singkat Farhan.

Nabila hanya melotot. Dia hanya bingung mengapa Farhan memesan hal yang sama.

"Kenapa? Kok bingung gitu? " tanya Farhan.

"Gak papa. Oh iya, gue bisa minta tolong gak? "

"Boleh kok. Sini hp lo" Nabila awalnya kaget dan hanya memberikan hpnya. Yap, Nabila minta tolong untuk di foto.

"Peka banget sih nih cowok" batin Nabila.

Cekrek

"Nih, cewek cantik juga ya" batin Farhan.

Setelah selesai, Farhan mengembalikan hp milik Nabila. Nabila seketika mempostingnya di Instagram.

♥223 likesBabyBil behind the cameranya indah:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

223 likes
BabyBil behind the cameranya indah:v

~•~

Setelah menunggu beberapa saat makanan yang mereka tunggu akhirnya datang. Mereka memakannya dengan lahap.

"Lo tadi beli novel kan? " Farhan membubarkan hawa hening yang dari tadi mengelilingi mereka.

"Ya" Nabila hanya menjawab singkat.

"Kalo udah ayo ba-" Notifikasi dari hp milik Nabila membuat ia menutup mulutnya. Kak Nahal, nama yang terpampang di layar hp milik Nabila. Nabila membuka pesan yang dikirimkan oleh Nahal.

Kak Nahal
Bil kamu udah dimana? Aku sama Jon dan Helen udah otw ke toko eskrim. Kamu?

Me
Otw juga kak

Setelah menulis pesan tersebut. Nabila berdiri. Farhan pun ikut berdiri dan mengikuti Nabila.

"Eh... Lo gak usah ikut. Gue mau pergi ke suatu tempat. Maka-" Farhan sudah lebih dulu menggandeng tangan Nabila. Pipi Nabila nemerah, untungnya Farhan berada di depan.

"Gue antar. Ini udah malam. " Farhan memberikan helm ke Nabila. Nabila ingin menolak, tapi jika ia memakai kendaraan umun, apalagi ankot atau bus, akan telat sampai di sana. Nabila akhirnya naik ke motor milik Farhan.

Tak butuh waktu lama, mereka sudah tiba di depan toko es krim. Nabila mengajak Farhan agar ikut makan es krim. Namun Farhan menolak, tapi-

"Farhan! " seseorang dari belakang memanggilnya. Farhan menoleh dan kaget mendapati siapa yang tengah memanggilnya tersebut.

...TBC...
|
|
|
Maaf😔

Saya baru ada waktu buat menulis. Semoga kalian enjoy 😊

Jangan lupa vote ❤

Thank You 💙

^793 words^

CLASSIC [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang