Saat Nabila, Devan, dan Rara berpapasan dengan Nofal dan Farhan, yang paling kaget adalah Farhan, entah karena melihat Devan ataupun Nabila.
Farhan, Nofal, dan Devan adalah sahabat sejak lama. Entah kapan mereka mulai dekat, tetapi mereka bertiga adalah sahabat.
Dan yang juga terkejut seperti Farhan adalah Rara dan Nabila. Saat melihat Farhan dan Nofal berdua di rumah sakit ini, mereka berdua langsung bersitatap.
"Bukannya kak Ismi selingkuh ama kak Nofal ya? Kok Farhan ama kak Nofal sih? Farhan kan udah tahu kalo selingkuhan kak Ismi itu kak Nofal." Rara mundur lalu menarik Nabila dan mengatakan hal tersebut dengan nada berbisik.
"Mana gue tahu,bodo amat." jawab datar Nabila. Rara hanya berdecak kesal. Karena di tanggapi sperti itu oleh Nabila. Tetapi Nabila sedang berpikir tentang Farhan dan Devan. Nabila tahu bahwa Devan dan Nofal memang adalah sahabat, tetapi Farhan, ia tak pernah menyangka bahwa Devan juga mengenal Farhan.
"Wih... Reuni tiba-tiba nih... Hahaha...," beo Devan.
"Lo dari mana aja bro, udah 1 tahun baru muncul lagi, beranak lo hah..... HAHAHA...." Nofal melucu, memecah keheningan di sekeling mereka.
"Lo kenal ama Nabila?" sambar Farhan. Devan melirik Nabila, Nabila hanya mengangkat bahu, entah mengapa Nabila selalu menaikkan bahunya.
"Iya lah. Cewek gue tuh." Nabila melotot ke Devan lalu membuang muka. Farhan hanya datar mendengar hal tersebut. "Lo kenal?"
"Teman kelas," datar Farhan.
"Hah? Sejak kapan lo sekolah," dengan menahan tawa Devan secara tidak langsung sedang mengejek.
"Makanya lo kalo pergi jangan kelamaan," kini Nabila yang menjawab Devan. "Gue mau ke Bunda, kalo masih mau di sini terserah. Yuk Ra." Rara hanya mengikuti Nabila. Setelah mereka berdua pergi, suasana diantara 3 lelaki itu seketika berubah. Mereka langung tegang dan berwajah serius.
"Lo mau bilang apa Fal? Sampe lo telusurin gue ampe dapet nomor gue. Hebat banget lo, penting banget ya?" tanya Devan. Nofal kini sedang sangat bingung, ia ingin memberitahu Devan tetapi ia sudah di ancam oleh Farhan.
Beberapa jam yang lalu di rumah sakit yang sama tempat di rawatnya Bunda Sonita. Farhan dan Nofal sedang berunding. Ayah Nofal masuk rumah sakit, di karenakan Farhan mengenal dan akrab dengan ayah Nofal, mau tidak mau ia harus menjenguknya. Namun, ia bertemu dengan Nofal. Dan Nofal menggunakan situasi tersebut untuk menyampaikan sesuatu. Nofal tak berani lagi berhadapan dengan Farhan secara langsung, apalagi memanggil Farhan untuk bertemu.
Sehari sebelum Nofal berada di rumah sakit, ia tiba-tiba mendapat kabar bahwa Gani menetapkan satu cewek lagi untuk di incarnya. Jika Gani telah mengincar seorang cewek, Gani tak akan berhenti hingga ia mendapatkannya, Gani memang tak pernah melukai perempuan atau melecehkannya, tapi apabila Gani sudah menetapkan cewek yang benar-benar ia ingin ia akan melakukan apapun demi mendapatkannya. Namun sayangnya, ada satu hal yang membuat hal tersebut menjadi sedikit ngeri, saat Gani sudah tak suka lagi dengan cewek itu, ia akan meninggalkannya dengan cara lembut tapi menyayat.
Gani tidak pernah memutuskan pacarnya, tapi ia akan membuat pacarnya membenci dirinya dan membuat cewek tersebut suka dengan teman segengnya. Sungguh cara yang aneh, dan terkadang ada cewek bodoh yang mengikuti skenario percintaan Gani, lalu tenggelam di genggaman Gery dan Rian. Dan seluruh sekolahpun sudah tahu skenario percintaan Gani.
Maka dari itu saat Nofal mendengar Gani mengincar Nabila, ia langsung mencari informasi tentang Devan, tetapi entah takdir apa yang membuat Nofal memberitahu Farhan lebih dulu saat mereka berdua tak sengaja bertemu di rumah sakit. Setelah memberitahu itu, awalanya Farhan bingung kenapa Nofal memberitahu hal ini. Tapi, saat ia mengingat Bunda Sonita ia merasa iba, Nabila adalah anak Bunda Sonita, ia tetap punya tanggung jawab akan hal itu.
Saat Nofal memberi tahu Farhan bahwa ia ingin memberitahu Devan apa yang diinginkan Gani, Farhan melarangnya. Farhan melarang Nofal melakukannya karena Farhan tahu Devan bukanlah Devan yang dulu, Devan yang hanya bertindak kasar karena ada yang menggangguk adiknya (dan ternyata adiknya adalah Nabila yang ia selalu akui sebagai pacarnya). Devan benar-benar berubah, Devan pernah memberitahu Farhan alasan mengapa ia pergi. Dan itu jelas alasan yang membuat Farhan pun terkejut.
Farhan terpaksa mengancam Nofal agar tidak memberi tahunya, dan mencari alasan yang tepat kenapa Nofal memanggil Devan kembali.
Sekarang Nofal benar-benar bingung berhadapan dengan Devan. Ia tak tahu alasan apa yang ingin dia katakan, tetapi Devan tiba-tiba berbicara.
"Lo kangen?" Nofal yang mendengar hal itu langsung memukul pundak Devan."Jijik anjir."
"Terus apaan nyet? Kenapa lo manggil gue ke sini?"
"Dev, Fal, gue deluan ya. Ada urusan. Bye." Farhan pergi meninggalkan Nofal yang tengah di landa kebingungan, dan saat Farhan pergi Nofal mulai keringat dingin. Nyatanya, Devan adalah kakak kelasnya, dan satu hal, bahkan Ganipun tunduk di depan Devan. Bukan karena ia kakak kelas, tapi karena Devan memang di segani.
"Serah lo deh. Kapan pun lo mau ngomong, telfon gue aja. Gue masih punya banyak waktu kok." Devan berlalu pergi, ia menyusul Farhan. Nofal hanya menghembuskan nafas lega.
Devan mengejar Farhan hingga ke tempat parkir. Saat menyadari ada seseorang yang mengikutinya, Farhan berbalik dan mendapati Devan.
"Han gue mau bicara," tegas Devan.
"Gue gak bocorin rahasia lo kok. Tenang aja, dude. Maaf gue sibuk, reuninya lain kali ya." Farhan berlalu pergi menggunakan motornya. Devan hanya merasa lega mendengar perkataan Farhan, ia tahu Farhan tak pernah berbohong.
Di kamar inap Bunda Sonita. Rara dan Nabila sudah berada di sana dari tadi, dan dari tadi pula Bunda Sonita bertanya Rara dan Nabila pergi ke rumah sakit bersama siapa, dan Rara benar-benar ketakutan akan hal itu, dia tahu Nabila tidak akan pernah berbohong, tetapi Nabila tak ingin menyebut nama Devan. Ia tahu itu akan berdampak pada kondisi Bunda Sonita saat ini. Terpaksa Nabila memilih diam. Entah keajaiban atau keberuntungan apa, tiba-tiba Nahal masuk ke kamar tersebut, dan bunda Sonita pun mengambil kesimpulan bahwa Rara dan Nabila pergi ke sana bersama Nahal.
Nabila ingin bertanya kepada Nahal, tapi ia tak ingin pertanyaannya malah menjebak dirinya. Maka karena itu Nabila diam dan hanya duduk di samping bunda Sonita.
Di jalan raya yang sangat ramai, namun tidak padat, Farhan melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Di sepanjang perjalanan ia hanya memikirkan satu hal.
"Gue harus selamatin Nabila. Tapi gimana?"
Setelah beberapa lama berpikir di perjalanan Farhan memutuskan ingin membuat Nabila menjadi pacarnya.
...TBC...
|
|
|
Hai guys, aku update karena rajin ea😂Udahlah penutupannya gak usah panjang-panjang. Karena cerita diatas aja udah lebih 1K words. Ok. Makasih udah baca✨
See you🌻
^1049 Words^
Next>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
CLASSIC [Completed]
Teen Fiction[BANTU 1K VOTES YA] Hanya kisah cinta yang CLASSIC. Dua insan yang tak pernah menginginkan untuk bersama. Tapi malah terjerat di takdir tuhan yang tak terduga. #1 in coldhearted (25-08-2019) #1 in pembacaindonesia (25-08-2019) #5 in yatimpiatu (14...