SELASA ini tepat dimana Bagas nyatain cinta sama Reisha.
Kapha berjalan masuk ke kelas nya.
Bagas yang asyik mengobrol dengan temannya melihat kedatangan Kapha.
Mata mereka bertemu tapi tak lama, Kapha memalingkan tatapannya terlebih dahulu dan berjalan ke arah tempat duduknya.
"Lo gak tidur berapa hari?" Tanya Karina
"Emang kenapa?"
"Muka lo keliatan muka-muka orang capek gak tidur" jawab Nadia
"Kemaren gue begadang bantuin Bagas"
"Masih tahan lo buat luka sedalam ini?" Tanya Aziza
"Gue udah gak tahan, ini gue sungguh-sungguh sangan bersungguh-sungguh"
"Cepetan ngomongnya gak usah bertele-tele" ucap Khansa
"Habis Bagas ngasih Suprise Reisha gue mau berhenti membuat luka yang dalam" ucap Kapha
Kring. Kring. Kring.
Bel istirahat berbunyi Guru masuk kelas dan suasana menjadi hening.
Pelajaran berlangsung.
Pelajaran sangat terasa membosankan untuk Kapha, mungkin karna Kapha kemarin begadang.
Tapi kali ini Kapha tidak mau izin ke kamar mandi karna dia tau Bagas akan menyusulnya.
Dari tadi pagi Kapha belum sempat berbicara dengan Bagas.
Bertemu mata pun hanya sebentar.
"Pr nya dikumpulkan sekarang!" Perintah Guru yang sedang didepan kelas
Kapha yang tadinya melamun menjadi tersadar dan panik.
"Pr? Yang mana? Emang ada?" Tanya Kapha ke pada Nadia
"Adaa nih banyak banget, gue kira lo udah selesai" jawab Nadia
"Mampus gue" ucap Kapha
Murid-murid maju kedepan mengumpulkan buku tulis.
Guru menghitung buku yang terkumpul.
Buku yang terkumpul 32 sedangkan murid dikelas ada 34, hari ini absen kelas nihil.
"Siapa yang belum mengumpulkan?" Tanya Guru
Kapha mengacungkan tangannya tanpa melihat sekitar.
"Kalian berdua maju" suruh Guru
"Berdua?Siapa?" Batin Kapha
Kapha maju kedepan belum menyadari kalau Bagas berjalan dibelakangnya.
Kapha menghadap ke semua murid, dan Bagas mengikuti disebelahnya.
Kapha menoleh "Bagas?"
"Kalian kenapa gak ngerjain pr?" Tanya Guru
"Lupa Bu" jawab mereka serempak
"Lupa bukan alasan" ucap Guru itu
"Ya kalo emang lupa beneran apabisa buat bu" ucap Bagas
Kapha langsung menatap Bagas begitu sebaliknya tapi hanya sebentar Kapha langsung memalingkan tatapannya.
"Kamu nih ya udah gak ngerjain pr ngewalan lagi"
"Gak ada yang ngelawan Bu" ucap Bagas
"Dah-dah sekarang kalian kelapangan berdiri dengan kaki kanan diangkat, tangan pegang telingan" ucap Guru
Mereka berdua keluar ke lapangan upacara.
Ada guru yang mengawasi mereka tapi hanya beberapa menit.
Bagas menurunkan kaki dan tangan nya.
"Panas banget sih?" Ucap Bagas yang melihat sinar matahari
Kapha hanya diam menjalankan hukuman.
"Lo kenapa sih Kap?" Tanya Bagas
"Gak papa"
"Lo sakit?"
"Ngerti kata gak papa gak sih?"
"Santuy dong"
Kapha memalingkan wajahnya dari tatapan Bagas
Bagas menggandeng tangan Kapha ke arah tempat duduk dibawah pohon untuk berteduh.
"Ihh apaan sih lo Gas?" Tanya Kapha berusahan melepaskan gandengan Bagas
"Lo yang kenapa? Gue ada salah sama lo? Apa? Kenapa?"
"Gak ada, lo gak salah gue yang salah, gue yang gak mau nerima kenyataan. Puas lo" ucap Kapha dengan nada tinggi
"Nerima kenyataan gimana sih Kap?" Tanya Bagas
"Ini yang bikin gue sakit, lo gak pernah sadar sama sekeliling lo, gak pernah sadar pengaruh yang lo kasih disekeliling lo karna yang lo tau cuma kebahagiaan lo udah itu aja" jelas Kapha
"Perasaan lo kemaren baik-baik aja, lo kerasukan setan mana sih Kap?"
"Perasaan lo aja liat gue baik-baik aja, sampek kapan sih Gas lo kayak gini? Apa? Gak tau salah lo apa? Gak ngerti sama sikap gue yang sekarang? Ini sikap yang gue pilih, karna gue mau ngelanjutin hidup gue tanpa membuat luka yang semakin dalam"
Kapha pergi meninggalkan Bagas yang masih bingung dengan sikap Kapha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Bikin Aku Ngefly || END
Romance"Jangan sendiri jangan Bertiga, karna Sendiri itu sepi, Bertiga itu Sakit. Cukup Berdua, Aku dan Kamu"