Pagi ini Kapha berangkat bersama Andre, mereka berjalan dari parkiran ke arah lobby.
Mereka asyik mengobrol.
Saat sampai didepan kelas Kapha, Andre langsung pergi ke kelas nya.
Kapha masuk ke kelas, melihat sekeliling. Murid-murid yang ada dikelas sedang mengobrol, mabar dan lain sebagainya.
Bertemulah mata Kapha dan Bagas dalam satu tatapan tak lama Kapha memalingkan tatapan itu. Tak mau lagi tenggelam didalamnya.
Kapha berjalan ke arah tempat duduknya yang berada di urutan nomer 3 dari depan.
Bagas bangkit dari tempat duduknya yang berada di urutan paling belakang. Bagas berjalan ke arah meja Kapha. Disebelah Kapha ada Nadia yang asyik mengobrol dengan Khansa.
Bagas yang sampai dihadapannya Nadia menyuruhnya minggir dengan menggunakan bahasa mata.
Bagas duduk disamping Kapha.
"Tadi berangkat bareng Andre?" Tanya Bagas pelan
Kapha mengangguk-angguk sambil mempersiapkan alat tulis dan buku, seperti mencari kesibukan sendiri.
"Kemaren aku kerumah"
"Iya tau" ucap Kapha yang masih sibuk dengan alat tulisnya tanpa menatap Bagas
"Mau tau gak kenapa aku kerumah?"
"Gak tau dan gak mau tau" Kapha menatap Bagas tapi hanya sebentar
"Kok gitu?"
"Ya apalagi kalo bukan ngasih tau gimana reaksi Reisha ato gimana suprise lo kan? Gimana bahagianya lo?!" Ucap Kapha menatap Bagas dalam-dalam dengan suara meninggi
"Gue ada salah sama lo?" Bagas bertanya dengan nada sepelan mungkin
"Adaa. Banyak. Tapi gak sepenuhnya salah lo. Karna emang pada dasarnya lo yang gak peduli sama sekitar lo dan gue yang gak bisa trima kenyataan"
"Semakin hari omongan lo semakin aneh aja deh Kap" ucap Bagas dengan nada kecewa
Berniat ingin bercerita tentang masalahnya. Melepaskan masalah yang ada dengan bercerita.
Saat itu Bagas yang sedang terluka ditambah dengan perkataan Kapha yang sama sekali tidak dimengerti Bagas.
Kring. Kring. Kring.
"Udah bel sana balik ke tempat duduk lo" ucap Kapha judes
Bagas bangkit dari duduknya dan kembali ke tempat duduknya.
Pelajaran Matematika dimulai, pelajaran yang tidak membosankan, asyik tapi entah mengapa Kapha tidak fokus.
"Kapha" panggil Guru Matematika
"Kaphaa"
Kapha tersadar dari lamunannya "Ha iya apa gimana?" Dengan melihat sekeliling.
"Apa sih yang kamu pikirin?" Tanya Guru Matematika
"Enggak pak gak ada kok"
"Ya udah sekarang kerjakan soal yang ada di papan tulis"
Kapha melihat jawaban Nadia tapi tidak ada jawaban alias belum dijawab.
"Mati gue Nad, itu jawabannya apa gue gak ngerti" bisik Kapha kepada Nadia
"Ayoo cepetan" suruh Guru itu
"Ya pak" Kapha maju kedepan mengerjakan soal.
Tak lama kemudian Bagas maju kedepan izin ke kamar mandi. Saat berjalan di sebelah Kapha, Bagas memberikan kertas kecil di tangan Kapha.
Kapha sempat heran. Kertas apa? Tanpa berpikir panjang Kapha membuka kertas itu dan di situ tertulis jawaban soal yang ada di papan tulis.
Kapha segera menulis jawaban itu dan kembali duduk.
"Untung Bagas ngasih tau jawabannya" ucap Kapha kepada Nadia
"Gimana?"
Kapha menceritakan kejadian yang ada didepan kelas tadi saat Kapha menyelesaikan soal dipapan tulis.
Dikantin banyak anak-anak yang jajan. Membuat Kantin terasa panas dan pengap.
Kapha memilih memakan bekal yang ia bawa di kelas. Tak lama kemudia Andre datang dan masuk ke kelas.
"Kenapa?" Tanya Kapha
"Pengen makan bareng aja, emang gak boleh?"
"Boleh kok, ya udah duduk"
Kapha dan Andre makan dimeja yang sama. Bagas yang berada dibelakang melihatnya tanpa berkedip.
Rasanya ingin marah tapi kenapa begitu? Seharusnya gue masih sakit hati tentang kejadian semalam? Yang mana? Tentang Reisha atau tentang Kapha dan Andre? Aneh kenapa saat ini gue malah kepikiran tentang perkataan Kapha?
Pikiran Bagas dihantui dengan perkataan Kapha. Hatinya di isi rasa cemburu melihat kedekatan Andre dan Kapha.
"Kenapa hati gue rasanya aneh ya? Masa gue suka sama Kapha? Baru kemaren gue putus. Kenapa gue ngerasa kehilangan orang yang berharga? Bukan Reisha tapi apa mungkin Kapha?" Batin Bagas yang mulai melantur.
Bagas bangkit dari duduknya dan pergi keluar kelas dari pada melihat kedekatan Kapha dan Andre yang membuat Bagas melantur tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Bikin Aku Ngefly || END
Romans"Jangan sendiri jangan Bertiga, karna Sendiri itu sepi, Bertiga itu Sakit. Cukup Berdua, Aku dan Kamu"