Kring. Kring. Kring. Bel istirahat berbunyi.
"Ciee yang satu kelompok sama doi" cibiran Kapha
"Satu kelompok sih iya, tapi sama saingan juga" jawab Khansa dengan nada datar
"Udahlah nikmatin aja sa, jalan-jalan bareng sama doi sekaligus sama saingan, haha" cibiran Aida
"Hmm. Y. Y" jawaban singkat Khansa
Saat sedang berbincang-bincang terdengar suara sapaan dari belakang
"Hai" sapa Naila "Kenalin nama gue Naila"
"Iya udah tau kalik, kan lo udah ngenalin diri lo didepan tadi" Jawab Aida
"Aku boleh gabung sama kalian?" tanya Naila
"T e r s e r a h" jawab Kapha yang mengeja
Saat mereka telah berbincang-bincang dengan Naila yang ikut gabung. Tapi agak canggung sih karna baru kenal juga. Tapi Sevenikon udah kenal Naila sih dari Khansa.
Kring. Kring. Kring. Bel pulang telah berbunyi setelah pelajaran yang membosankan.
"Eh sa lo mau langsung pulang sekarang?" tanya Naila
"Kenapa?" jawab Khansa kembali bertanya
"Kita bahas mau dimana kerja kelompok dulu ya."
"Eh, ini jadi bahas kerja kelompok?" tanya Reyno
"Kamu dijemput jam berapa sa?" tanya Naila
"Udah Sa lo pulang bareng gue aja kayak biasanya" tawar Reyno
"Kayak biasanya?" sambung Naila "berarti kalian sering pulang bareng?" tanya Naila dengan nada terkejut
"Iya emang kenapa?"jawab Reyno kembali bertanya
"Emang satu arah?"
"Satu perumahan malah!" sambung Reyno "Makanya lo sering-sering main kerumah gue"
"Iya deh iya" jawab Naila
"Ini jadi enggak sih?" tanya Khansa
"Jadi donk" jawab Reyno dengan semangat.
Setelah mereka selesai membahas tempat yang akan diteliti Reyno dan Khansa pulang bareng setelah Naila dan Bimas pulang
"Pulang sekarang yuk Sa?!" ajak Reyno
"Ya" jawab Khansa
"Lo kenapa Sa?" Reyno sambil berjalan
"Gak papa kok" setelah berjalan mereka sampai ke parkiran montor
"Dah buruan naik" suruh Reyno saat Reyno telah duduk di montor
"Eh Reyn tapi aku hari ini pakek rok pendek!" rengkek Khansa
"Nih pakek ini aja" Reyno mengulurkan jaket.
Tak sadar ternyata telah sampai diperumahan, dan Reyno berhenti didepan rumah Khansa.
"Dah sampek" sambung Reyno "Dah, turun sekarang!"
Khansa turun dari montor
"Makasih Reyn" sambil mengulurkan jaket yang ia pinjami tadi "Nih, jaket kamu, Makasih ya sekali lagi"
"Iya. Iya udah bilang makasih nya?"
"Iya udah kok" jawab Khansa sambil menebar senyuman.
Khansa berjalan memasuki pagar rumah-nya
"Sa?" panggil Reyno yang membuat
Khansa membalikan badannya.
"Iya?" jawab Khansa dengan muka bertanya
"Jangan mikirin gue ya, haha"
"Apaan sih lo gak lucu. Garing banget sumpah" jawab Khansa yang memukul pundak Reyno yang masih duduk dimontor nya
"Tapi lo ketawa kan, haha"
"Bodo" jawab Khansa dengan muka kesel
"Gitu aja marah, jangan marah lah, nanti gak ada yang mikirin aku,haha" Reyno yang masih dengan candaan garing-nya
"Iya gue gak marah kok, dan gue gak bakal mikirin lo. Mending gue mikirin tugas dari Nyoyah besar!"
Nyoyah Besar sebutan buat guru kiler banget.
"Tapi setidak-nya ada waktu buat mikirin gue kan?"
"Gak" jawab Khansa yang tiba-tiba melamun
"Andai lo tau Reyn selalu gue usahain setiap waktu gue sisain buat mikirin lo, apa lo juga mikirin gue? Apa lo punya perasaan yang sama?
"Tuh,kan malah ngelamun, kesambet baru tau rasa lo" ujar Reyno memecahkan lamunan Khansa "Dah gue pulang dulu ya, gih masuk" suruh Reyno
"Iya, ati-ati Reyn" Khansa yang telah memasuki pagar rumahnya dan Reyno yang telah pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Bikin Aku Ngefly || END
Storie d'amore"Jangan sendiri jangan Bertiga, karna Sendiri itu sepi, Bertiga itu Sakit. Cukup Berdua, Aku dan Kamu"