Malam ini Dilla telah bersiap-siap untuk menemani Rama pergi mencari buku.
Dilla yang berdiri didepan kaca.
"Kenapa gue masih gak rela ya Rama suka sama yang lain?"
"Masak sih gue baper sama Rama?"
Pertanyaan itu di lontarkan Dilla di depan Kaca.
Dret.
Ponsel Dilla bergetar tanda nya ada pesan masuk.
Dilla mengambil ponsel yang ada di meja kecil sebelah kasur.
Pesan singkat dari Rama kalau di telah sampai di depan rumah.
Dilla segera keluar menemui Rama
Di sepanjang perjalanan tidak ada yang membuka topik pembicaraan
Saat sampai di salah satu mall dan di tempat toko buku.
Mereka melihat-lihat buku.
"Lo suka buku ini gak?" Tanya Rama menunjukan buku yang ia pegang
"Ceritanya tentang apa?"
"Legenda gitu"
Dilla menggelengkan kepala artinya dia tidak menyukai buku itu.
Dilla memberika buku yang isi ceritanya tentang percintaan anak muda
"Lo mau beli buku itu?"
"Enggak. Jelek critanya"
"Katanya tadi bagus"
"Ya maksudnya tuh seputar cerita kayak gitu"
Dilla kembali mencari buku.
"Nih" Dilla memegang buku yang telah ia temukan
"Gue mau beli ini, udah cari kemana-mana gue" ucap Dilla
Rama melihat judul buku itu.
"Hujan?"
Dilla melihat ke arah Rama
"Ini tuh critanya tentang ya bagus deh pokoknya"
"Ya udah ke kasir sekarang yuk"
Mereka mengantri di kasir.
Saat sampai di urutan mereka, mereka berdebat karna Rama yang ingin membayar bukunya dan Dilla yang merasa tidak enak.
Mereka berdebat sampai mbak-mbak kasir melihat mereka secara bergantian
Akhirnya Dilla yang mengalah dan membiarkan Rama yang membayar buku itu.
Mereka berjalan-jalan dan asyik mengobrol tiba-tiba ada satu kalimat yang membuat mood Dilla hancur.
"Lo jadi mau gue kenalin sama doi gue gak?"
Dilla mengangguk-angguk ragu
Rama menggandeng tangan Dilla sampai di sebuah tempat makan.
Mereka duduk dan memesan makanan.
"Mana ceweknya?"
"Sabar bentar"
"Masih lama emang?"
"Enggak juga. Lo mau tau ceweknya siapa?"
Dilla mengangguk-angguk.
"Dia ada di..." lanjut Rama "depan gue"
Spontan Dilla langsung menoleh ke belakang.
Dan tidak ada orang sama sekali.
Dilla membalikan badannya dan melihat Rama dengan muka bertanya dimana ceweknya.
"Didepan gue Dil"
"Di depan lo tuh gak ada selain gue"
"Iya"
"Ha? Iya?"
"Iya lo yang gue suka"
Lanjut Rama sambil memegang tangan Dilla
"Ya maaf gue emang gak romantis, tapi kali ini gue bener-bener jatuh cinta sama lo"
Jantung Dilla yang berdekup lebih kencang.
"Lo mau gak jadi pacar gue?"
"Lo bercanda kan?"
Rama menggelengkan kepala.
Dilla mengangguk.
"Jadi? Lo. Mau. Jadi. Pacar. Gue. ?"
"Iya gue mau jadi pacar lo"
Rama tersenyum kepada Dilla begitu sebaliknya.
"Mencintaimu adalah hal
Yang tak pernah
Aku rencanakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Bikin Aku Ngefly || END
Любовные романы"Jangan sendiri jangan Bertiga, karna Sendiri itu sepi, Bertiga itu Sakit. Cukup Berdua, Aku dan Kamu"