Hari ini ditaman Bagas yang telah siap menyiapkan suprise untuk Reisha pacarnya.
Tiba-tiba saja terlintas dipikiran Bagas perkataan Kapha tadi Pagi di lapangan. Dia masih gak ngerti apa yang dimaksud Kapha.
"Dah ah ngapain juga gue mikirin anak satu itu"
Bagas melihat sekeliling
"Tapi sepi juga ya gak ada Anak satu itu yang brisik"
Bagas dan Reisha berjanjian bertemu pukul 8 sekarang pukul 8.30 dan Reisha belum juga datang.
Bagas mencoba menghubunginya tapi hp Reisha tidak aktif.
Pukul 9, Reisha juga tak kunjung datang. Bagas berniat menunggu setengah jam lagi.
Bagas memutuskan untuk pulang dan melupakan rencana suprise-nya. Mungkin besok Bagas akan memberikan kadonya.
Diperjalanan tak sengaja Bagas melihat seorang cewek yang mirip dengan Reisha yang membonceng motor dari belakang.
Bagas mengikuti motor tersebut. Motor tersebut berhenti di sebuah warung. Dan benar itu Reisha bersama cowok lain?
Mereka makan ditempat warung itu. Terlihat akrab seperti dua sejoli yang menjalin cinta. Apa benar mereka berpacaran? Mendua dari Bagas? Kenapa?
Tanpa babibu Bagas menghampiri mereka yang sedang mengobrol asyik di meja makan.
"Kapan jadiannya?" Tanya Bagas yang mengagetkan Reisha
"Bagas?" Ucap Reisha kaget
"Selamat ya, semoga langgeng" ucap Bagas membalikkan badan ingin pergi. Tapi Bagas membalikan badannya lagi.
"Nih buat lo" Bagas memberikan sebuah kotak "ini hadiah terakhir gue di hari jadi kita"
Bagas pergi meninggalkan mereka. Reisha mengejar Bagas sampai parkiran
"Dengerin dulu Gas"
"Gak ada yang perlu dijelasin, ini udah cukup jelas" Bagas menaiki motornya dan menyalakan mesin motornya.
"Bagass" panggil Reisha dengan nada tinggi saat Bagas telah meninggalkannya
Malam ini Kapha duduk dikursi depan rumah sambil menatapi bintang yang ada dilangit.
"Gimana?"
"Gue udah putusin kalo gue bakal mundur Ndre" ucap Kapha kepada Andre yang ada disampingnya
"Lo yakin? Gak akan ngubah keputusan lo? Gak akan nyesel?" Tanya Andre
"Gue gak akan nyesel, karna gue udah cukup sakit"
"Bagus deh kalo lo udah sadar. Gue harap lo bisa secepatnya lupain Bagas"
Kapha mengangguk-angguk
Bagas yang melihat Kapha berdua dengan Andre dari kejauhan membuat Bagas mengurungkan niatnya untuk menemui Kapha.
"Bagas ngapain kesini?" Tanya Kapha kepada Andre saat melihat Bagas memalingkan badannya.
"Mana?"
Kapha menunjuk ke arah Bagas menggunakan matanya.
Andre mengikuti arah mata Kapha.
"Bukannya dia lagi bikin suprise ya?"
"Iya sih, tapi gue juga bingung ngapain dia kesini" jawab Kapha
"Menurut lo?"
"Ya mana gue tau, dari tadi pagi gue gak ngomong sama dia"
"Lo gak penasaran?"
"Penasaran sih tapi urusannya sama gue apa? Gue kan bukan siapa-siapanya? Dan gue juga udah gak mau terlibat urusannya"
"Ya udah. Lo udah makan belum?" Tanya Andre
Kapha hanya menggelengkan kepala.
"Cari makan yuk"
"Kemana?"
"Ya lo mau makan apa?"
"Sate"
"Ya udah ayok gasken" Andre bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya untuk Kapha
Kapha yang sempat menatap Andre lalu melihat tangan yang diulurkan tanpa berpikir lama Kapha menerima uluran tamgan itu.
Mereka mencari makan dengan jalan kaki itung-itung jalan-jalan.
Tanpa tersadar sepanjang perjalanan tangan mereka tidak lepas dari gandengan.
Mereka mengobrol sepanjang perjalanan, obrolan mereka tidak ada yang serius bahkan tidak masuk akal, tapi entah mengapa obrolan sederhana bisa membuat lupa dengan semua masalah.
Mereka sampai di warung sate dan memesan makanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Bikin Aku Ngefly || END
Romance"Jangan sendiri jangan Bertiga, karna Sendiri itu sepi, Bertiga itu Sakit. Cukup Berdua, Aku dan Kamu"