Malam ini Kapha yang berbaring malas-malasan di tempat tidur.
"Bosen banget gue, gak ada yang chat lagi miris banget ya ampun hidup gue"
Kapha hanya berbicara kepada dirinya sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya.
Tok. Tok. Tok.
Suara ketukan pintu yang terdengar sampai kamar Kapha.
"Mah ada tamu" teriak Kapha
Tidak ada jawaban.
"Ini kenapa gak ada yang jawab sih, rumah sepi banget kayak kuburan"
Kapha bangkit dari posisi tidur nya ke posisi duduk.
"Awas aja ini kalo gak penting yang dateng" ucap Kapha
Lalu Kapha beranjak ke luar kamar menuju ruang tamu untuk membukakan pintunya.
"Ya bentar" Kapha membukakan pintunya.
"Ngapain lo kesini"
"Ganggu aja lo, eh gak papa deh gue juga lagi gabut banget"
"Rambut lo tuh benerin, berantakan kayak gitu" ucap Andre
Lalu Kapha merapikan rambutnya.
"Ngapain kesini?"
"Nih gue bawain pesenan lo, sekalian kembaliin buku catatan lo"
Kapha yang tersenyum lebar karna Andre membawakan martabak manis.
"Ya udah duduk, diluar gak papa kan? Soalnya rumah gak ada orang" ucap Kapha
"Ashiap santuy"
Kapha dan Andre duduk di kursi depan rumah. Mereka berbincang-bincang sambil memakan martabak manis yang dibawakan Andre.
"Eh Ndre gue mau bilang sesuatu deh"
"Apaan?"
"Kayaknya gue gak jadi mundur deh" ucap Kapha dengan raut wajah bersemangat.
"Kenapa?"
"Karna Tuhan tidak mengizinkan gue buat mundur" jawab Kapha yang masih bersemangat.
"Coba ceritain kenapa lo gak jadi mundur, pasti ada alasannya kan?"
"Ya karna Bagas sama Reisha udah putus"
"Ya udah semangat berjuang kembali Kapha"
"Nih ya kalo nanti Bagas nembak gue langsung bilang iya tanpa berpikir lama"
"Nanti? Ngarep banget lo, belakang sepi noh, lo isi sana jangan didepan mulu"
"Ya biarin mau jadi yang terdepan kok gue, wleek" ucap Kapha
Mereka tertawa, asyik mengobrol.
Bagas yang bersemangat ingin bertemu Kapha tapi lagi-lagi melihat Kapha dan Andre yang asyik mengobrol.
Bagas membalikan badannya ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu.
Kapha yang melihat Bagas langsung mengejar Bagas.
"Bagass" panggil Kapha
Bagas membalikan badan. Kapha berjalan ke arah Bagas dan sampai dihadapannya.
"Kenapa pergi?"
"Ya lo tadi asyik sama Andre"
"Ya kenapa gak gabung aja?"
"Gue takut ganggu kalian berdua"
"Ganggu? Gak lah kenapa ganggu, tambah rame tambah seru kalik"
"Gue gak kuat liat kalian berduaan"
"Kok gitu?" Tanya Kapha heran
"Ya itu.."
"Kenapa?" Kapah penasaran
"Emmm"
"Aelah cepetan ngomongnya" ucap Kapha yang tambah penasaran
"Ya karna gue cemburu liat lo deket sama cowok lain, gue cinta sama lo Kap"
"Lo bercandakan? Mana mungkin lo secepet ini berpaling dari Reisha sedangkan lo aja cinta banget sama Reisha" ucap Kapha memastikan pernyataan Bagas
"Gue juga gak ngerti, tapi waktu lo ngejauh, gue ngerasa kehilangan seseorang yang paling berharga dalam hidup gue"
"Awalnya Gue pikir seseorang itu Reisha tapi hati gue mengatakan lo Kap, lo yang gue cinta tanpa gue sadari selama ini gue takut kehilangan lo"
"Bagas" ucap Kapha
"Sekali lagi gue tanya serius sama lo" lanjut Kapha "lo bercanda kan?"
Bagas mengambil kedua tangan Kapha.
"Kapha ini Bagas serius gak boong suwer" Bagas mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Gue cinta sama Lo, Kapha mau gak jadi pacar Gue?" Tanya Bagas
Kapha tersenyum lebar.
Akhirnya rasa sakit yang Kapha rasakan tersembuhkan saat dia tahu orang yang dia cintai ternyata membalas cintanya.
Malam ini malam yang paling indah buat gue, malam dimana rasa sakit gue sembuh, malam dimana cinta gue terbalas.
Kapha mengangguk "iya gue mau jadi pacar lo"
"Makasih" ucap Bagas yang merangkul bahu Kapha.
"Gue janji sebisa mungkin gue akan buat lo bahagia, gak akan buat lo kecewa"
"Gunakan syukur ketika dicintai
Gunakan sabar ketika dihianati
Dan jangan ada sesal dan sebal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Bikin Aku Ngefly || END
Romance"Jangan sendiri jangan Bertiga, karna Sendiri itu sepi, Bertiga itu Sakit. Cukup Berdua, Aku dan Kamu"