Rionard melaju kencang menuju ke Club, ia harus mencari hiburan saat ini. Hatinya benar-benar panas saat Vanya menyebutkan nama orang yang pernah dicintainya dulu. Baginya apa yang telah dilakukan Natalie benar-benar tidak termaafkan. Kejadian 5 tahun lalu membuatnya mengubah cara pandang tentang wanita.
"Hai darl. Udah lama kamu gak kesini. Kangen ya sama aku?" sambil wanita seksi itu membelai dada bidang Rionard.
Rionard hanya diam menikmati vodkanya.
"Jawab dong. Kapan kita sambung permainan kita?" ucapnya menggoda sambil tangannya terus turun membelai area perut.
Rionard berpikir ia perlu pelepasan malam ini. Ia memutuskan untuk menikmati malam ini bersama wanita yang ada di depannya.
"Sekarang. Apa kamu siap?" Rionard mengelus pipi wanita itu ditambah dengan senyuman nakalnya.
"Aku siap kapanpun darl." tangannya meraih tangan Rionard untuk mengajaknya turun dari bangku di meja bartender.
Saat Rionard hendak melangkah, seorang security Club memberitahunya bahwa ponselnya tertinggal didalam mobil. Security itu mendengar suara dering ponsel dari dalam mobil.
Rionard merogoh sakunya. "Ponsel saya ada disini." ia menunjukkan kantong celananya.
"Tapi saya mendengar suara dering dari dalam mobil anda Sir." security itu meyakinkan.
Rionard melepaskan tangan wanita seksi yang terus menggandeng tangannya. "Aku tinggal dulu." sambil ia melepaskan tangannya.
"Oke. Aku tunggu." jawab wanita itu manja sambil memberi kecupan di pipi Rionard.
Rionard berjalan ke area parkiran, ia segera membuka pintu mobilnya dan melihat sebuah ponsel tergeletak di tempat pijakan kaki kursi penumpang. Ia meraih ponsel itu, dan melihat ada 6 panggilan tak terjawab dari seseorang bernama Lidya.
"Dasar ceroboh." gerutunya.
Ia berniat kembali masuk ke Club dengan membawa ponsel milik Vanya. Baru ia menutup pintu mobilnya, nama Lidya memanggil lagi. Awalnya ia tidak memerdulikannya, sampai ia membaca sebuah pesan masuk dari Lidya.
Text Message
From : Lidya
Vanya.. Angkat telepon aku. Kamu baik² aja kan?
Tiba-tiba Rionard merasa khawatir setelah membaca pesan teks tersebut. Ia berencana untuk menelepon orang yang bernama Lidya itu. Tapi panggilan dari Lidya muncul kembali. Dengan cepat Rionard menjawab panggilan itu. Belum sempat ia berbicara, suara wanita dari kejauhan itu sudah berbicara lebih dulu.
"Halo Vanya.. Kamu dimana? Kamu baik-baik aja kan? Aku gak sengaja ketemu Danish di daerah apartemen kamu tadi sore. Aku mau kasi tau kamu, tapi aku lupa. Aku baru ingat sekarang. Van.. Kamu baik-baik aja kan? Kenapa cowok psycho itu bisa keluar dari penjara? Aku takut dia ngapa-ngapain kamu? Van jawab!"
Rionard segera mematikan ponsel Vanya dan kembali menarik pintu mobil untuk masuk dan melajukan mobilnya kembali ke apartemen Vanya. Ia teringat dengan nama Danish. Dia pria yang beberapa waktu lalu membuat ulah di hotel. Seharusnya dia masih di penjara. Tapi ntah kenapa ia kembali berkeliaran. Dan kali ini ia berpikir pasti kedatangannya membahayakan Vanya.
Sesampainya di apartemen, Rionard berlari kencang untuk segera mungkin sampai di apartemen Vanya. Ia melihat pintu apartemen yang tidak tertutup rapat, sehingga itu memudahkannya untuk masuk karena ia tak perlu bingung mencari cara untuk masuk. Ia masuk kedalam, dan tak menemukan siapapun. Ruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi tidak ada siapapun. Sampai ia mendengar suara rintihan tertahan dari dapur. Rionard segera berlari dan disana ia membelalakkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adult Senior (Complete)
General FictionBagaimana perasaan seorang Vanya Samantha ketika ia bertemu kembali dengan seorang pria yang pernah ia sukai saat masih berumur 13 tahun? Dan rahasia apa yang ditemukannya saat ia menjalin hubungan dengan sang senior? Bijak dalam memilih bacaan (21...