Seseorang melangkah dengan semangat menuju tempat Vanya berada. Matanya yang gelap karena gairah, tak mampu lagi menahan rasa laparnya seperti seekor singa jantan yang dilempari hasil buruan dari singa betina.
Pria bertubuh cokelat gelap dengan bulu hitam pekat yang tumbuh di sekitar wajahnya, berkali-kali meneguk salivanya saat ia mencoba menyentuh kulit tangan Vanya yang putih mulus.
"Jangan menyentuhku!" ujar Vanya sambil tubuhnya memberontak.
Pria itu menaruh jemarinya di pipi Vanya, dan memberikan sapuan halus berulang kali hingga ke daerah telinga dan tengkuk leher. "Kamu cantik sekali. Aku tak bisa berbohong, sedari awal aku membawamu kemari aku tak kuasa menahan gejolak yang tiba-tiba muncul saat aku melihat wajahmu." Ia mengelus bibir Vanya. "Aku sudah tidak sabar bergulat diatas ranjang."
Vanya menatap jijik orang di depannya. "Buang jauh-jauh otak kotormu itu! Aku tak akan pernah melakukannya denganmu!"
Tangan pria itu berpindah ke bahu Vanya. "Kita akan melakukannya sebentar lagi! Dan aku yang akan menyentuhmu lebih dulu, sebelum yang lain!"
Terdengar langkah kaki berhenti di belakang pria itu.
"Mana yang lain?"
"Sedang keluar nona. Sebentar lagi mereka kembali."
"Natalie, aku mohon!" ucap Vanya berkaca-kaca.
"Nikmati saja waktumu, Vanya! Aku tak sabar melihat Rionard menatapmu dengan jijik saat ia mengetahui orang yang dicintainya tidur dengan banyak pria."
"Lebih baik kamu bunuh aku saja sekarang!"
"Itu terlalu mudah untukku Vanya. Kalau aku mau, sudah sejak semalam aku melakukannya." Natalie memutar tubuhnya. "Bawa dia kekamar!" ucapnya sambil melangkah dari situ.
"Apa kamu tega menyetubuhi wanita yang sedang hamil?" ucapnya pada pria yang mulai meraih tubuhnya.
Langkah Natalie berhenti seketika. Ia krmbali memutar tubuhnya. "Apa kamu bilang? Kamu hamil?"
"Iya! Kamu terkejut?"
Natalie menatap Vanya geram. "Kamu tidak boleh hamil Vanya! Kamu tidak boleh hamil!"
"Kenyataannya aku memang hamil. Aku mengandung anak Rionard!"
Natalie menggeleng. Ia melangkah cepat kearah Vanya dan menggeser paksa pria yang masih setia berjongkok didepan Vanya. "Aku akan membuat Rionard tak akan bertemu dengan anaknya!"
Bug!
"Nona!" teriak pria disebelahnya.
Vanya memejamkan kuat matanya. Ia merasakan sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya. "Natalie! Hentikan!" ucapnya terisak sambil menahan rasa sakit.
"Nona, dia sedang hamil!" tangan pria ia menarik mundur Natalie.
Natalie berhenti sejenak dan menatap anak buahnya dengan jarinya yang menunjuk di depan wajah. "Jangan menghalangiku! Aku akan memecatmu jika kau menahanku!" Ia menoleh lagi kearah Vanya yang melengkung menahan sakit.
"Nona-" ucap pria disebelahnya yang menatap Vanya tak tega.
Napas Natalie memburu cepat. "KELUAR SEKARANG! AKU BILANG KELUAR! Jangan membantahku jika kau tak mau ibumu yang malang itu mati sekarang juga!"
Pria itu mengetatkan rahangnya, menatap Natalie dengan penuh amarah. Ia menoleh sekilas kearah Vanya, kemudian ia beranjak keluar dari rumah itu.
"Kamu bisa membunuh anakku Natalie!" ucap Vanya meringis kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adult Senior (Complete)
General FictionBagaimana perasaan seorang Vanya Samantha ketika ia bertemu kembali dengan seorang pria yang pernah ia sukai saat masih berumur 13 tahun? Dan rahasia apa yang ditemukannya saat ia menjalin hubungan dengan sang senior? Bijak dalam memilih bacaan (21...