Chapter 4

2K 121 0
                                    

Jum'at, 23 Agustus 2019 10:20

🏥🏥

"Sudah sampai, silahkah masuk"

wanita berbaju merah membukakan pintu lalu Fahri dan sahabatnya masuk.

Kleek

Pintu tertutup

"Selamat datang Dokter Fahri Siregar"

Sambut seorang lelaki yang selama ini di cari oleh Fahri

Lelaki yang sedang menghadap dinding itu membalikan badan dan menghampiri Fahri

"Pamaaaan"

Fahri memeluk lelaki yang berada di hadapannya dengan penuh kerinduan, sebenarnya tidak ada ikatan keluarga diantara mereka tapi lelaki yang di sebut pamannya itu adalah seseorang yang mengasuh Fahri dari sejak kecil, namun sayang dia hilang seperti di telan bumi dan meninggalkan Fahri seorang diri

"Silahkan duduk, bagaimana kabarmu sehat"

"Bagaimana bisa, kemana saja paman selama ini? Ayah Ibu mencari paman"

Tanpa menghiraukan pertanyaan lelaki yang ada di hadapannya Fahri langsung mengeluarkan kegundahannya selama ini

"Ya begitulah, pertanyaanmu terlalu banyak sabar sedikit"

"Maksud paman? Saya bingung entah kejadian apa yang terjadi di masa lalu?"

"Sebenarnya hanya tuan yang bisa menjawab semua pertanyaan yang anda buat sendiri bersikaplah lemah seakan kamu mudah di kalahkan padahal kamu sedang mencari informasi"

"Saya tidak setuju, itu akan membahayakan temann saya" sahut Toni

"Tapi hanya itu yang bisa membantumu, sekarang adalah waktu yang tepat mereka yang mengincarmu sedang menunggu, cepatlah keluar, dan letakkan pelacak ini di telingamu"

"Hmm... Apakah kehadiranku di dunia ini mengganggu banyak orang? Sehingga banyak sekali orang yang ingin aku mati?"

Fahri menatap pamannya dengan penuh keharuan

"Sudahlah, Cepatlah waktu tak banyak"

Fahri dan temannya langsung bergegas keluar
.
.
.
.
.
.
.

Drrtttt drttt drtttt

Panggilan telpon masuk membuyarkan lamunan Fahri

Dr. Maria

"Pengawalmu mengalami kecelakaan, lihatlah sebelum ku tangani"

Fahri tersentak, rahangnya menegang dan jemarinya menggenggam handphone dengan erat

"Apa? Kinan?"

Fahri bertanya dengan penuh kehati-hatian, pandangannya kosong dan berharap bahwa yang di dengarnya hanyalah gurauan

"Siapa lagi"

Tuuut
.

tuut
.
tuut
.

Dr. Maria mematikan panggilan

Fahri bergegas keluar ruangan dengan sneli yang sudah rapih membungkus badannya, untuk melihat kondisi pengawalnya itu. walaupun Kinan sering membuat Fahri tidak nyaman tapi Fahri sudah menganggap kinan sebagai keluarganya sendiri.

My Doctor My Bodyguard (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang