Chapter 1

3.8K 214 2
                                    

Rabu, 7 Agustus 2019 22.00

Fahri mengetuk-ngetuk pulpennya di meja, dia sedang memikirkan tentang bagaimana mengusir Pengawal yang di sewa oleh ayahnya.
Berbagai cara sudah di lakukan Fahri untuk membuat kinan mengundurkan diri menjadi bodyguard Fahri seperti berlaku kasar, menjadi menyebalkan dan memberi perintah yang tidak penting. Tetapi usaha Fahri untuk mengusur Kinan nampaknya tidak berhasil.
Sebetulnya mempunyai pengawal itu sah-sah saja, tetapi bagaimana bila pengawal itu adalah seorang wanita? Tentu saja memalukan.

 Ayahnya sudah beberapa kali meyakinkan bahwa pengawal itu mempunyai kemampuan di atas rata-rata, tetapi tetap saja dia gengsi harus di kawal oleh seorang wanita. Dari dulu hingga sekarang tidak ada Pengawal yang bertahan lama, paling lama hanya sekitar satu bulan saja. Tentu saja dikarenakan sikap Fahri yang sangat kasar sekaligus menjengkelkan yang tentu saja membuat pengawalnya kewalahan.
 Tetapi ada apa dengan pengawal barunya ini, sudah satu bulan Fahri bersikap kasar kepada Kinan tetapi dia tetap saja belum memberikan surat pengunduran diri, betul-betul sangat menjengkelkan. 

Argggghh

Fahri mendengus kasar.

Triiiiing,,,,

Fahri membuka ponselnya ternyata ada pesan masuk

From : Toni

"Gua udah dapet alamat orang yang elu cari kemarin, Gua, Galih dan Rino udah nunggu di mobil cepet keluar"

Setelah menerima pesan, Fahri langsung meninggalkan ruangan kerjanya. Fahri melihat jam yang menunjukan pukul 14.30 dan artinya tugas Fahri untuk hari ini sudah selasai.

🏥🏥

Fahri menghampiri  Kinan yang sedang duduk di taman Rumah Sakit, ada seringai licik terlukis di wajahnya.

"Kinan saya lapar, tolong bawakan bakso, kecapnya yang banyak, sambelnya 1 sendok, sausnya sedikit" Fahri memohon

Kinan merasa heran dengan sikap Fahri yang tidak seperti biasanya

"Bukanya waktu istirahat sudah lewat ya Tuan, sekarang waktunya pulang"

"Saya sangat lapar, ayolah cepat nanti saya mati kelaparan" dengan raut yang memohon Fahri meyakinkan

"Baik tuan, saya pesankan"

kinan dengan sigap pergi ke kantin Rumah Sakit, dan meninggalkan Fahri sendirian.

Fahri tersenyum penuh kemenangan, dan membuka ponsel

"Hallo Brother, Lets Go"

Seketika mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan Fahri, di dalamnya sudah ada Toni, Galih dan Reno yaitu sahabat dekat Fahri sejak kecil.

Rino membukakan pintu untuk Fahri

"Ayo Pak Dokter"

Rayu Rino sambil melukiskan senyum di wajahnya

Fahri langsung menyelinap masuk ke dalam Mobil kemudian Toni langsung melajukan mobilnya dengan santai.

🏥 Kinan 🏥

Kinan menghampiri Taman dengan mangkuk bakso di tangannya, dan ternyata Fahri tidak ada di tempat duduknya. Kinan memutar mata dan menyapu bersih sekeliling tempat agar menemukan Fahri tapi hal itu tidak membuahkan hasil
Kinan meletakan mangkuk yang berisi bakso di meja, dan langsung menelpon majikannya itu. Namun sayangnya tidak ada jawaban apapun.
Kinan kembali memasuki rumah sakit dengan harapan bisa menemukan Fahri di ruangannya, tetapi nihil Fahri tidak ada.
Kinan baru menyadari tingkah aneh majikannya dan tidak salah lagi dia di kelabuhi oleh majikannya sendiri.
 

My Doctor My Bodyguard (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang