Chapter 22

1K 66 0
                                    

Minggu, 12 Juli 2020

Jangan lupa Vote dan Follow ya 😄

H a p p y R e a d i n g 🌾

Kinan merenung apa yang harus di lakukan Nya sekarang, mudah saja baginya untuk kabur dan terbebas dari sini. Tapi hal itu tidaklah mudah karena sekarang Maria juga harus di lindungi oleh Nya. Tapi Kinan juga sangat khawatir dengan keadaan Fahri,  Semoga tidak ada hal buruk yang menimpanya.

Kinan dan Maria di ikat dengan saling membelakangi, berbeda dengannya Maria terlihat kacau, rambut acak-acakan, mata sembab dan ada sedikit bekas luka di dahinya.

Tapi kenapa Maria juga di sekap? Bukankah selama ini Maria tidak pernah menjadi korban dalam tragedi yang menimpa Kinan.

Braaak

Pintu terbuka, Kinan menoleh. Ia melihat sesosok lelaki tampan yang menghampirinya. Ia tersenyum lega akhirnya dia akan di selamatkan oleh Galih.

Berbeda dengan Maria, ketika Galih menghampirinya ia malah terlihat sedih. Sedih karena Galih harus menjadi pribadi yang sangat bertolak belakang dengan pribadi aslinya. Maria menatap Galih dengan tatapan sendu yang mengisyaratkan 'kenapa kamu melakukan ini?'

Galih menatap dua wanita di hadapannya dengan tatapan yang sulit di artikan, walaupun ada secarik rasa lega melihat dua wanita di hadapannya baik-baik saja, Kinan terlihat baik walaupun tergambar jelas kemarahan dari sorot matanya.

Namun, hati Galih terasa teriris ketika melihat penampilan Maria yang sedikit kacau di tambah lagi dengan luka di dahinya. Anak buahnya harus ia beri pelajaran, karena sudah lalai dengan perintah yang di berikan oleh nya.

"Bawa mereka ke hadapanku. Tapi jangan sampai mereka terluka sedikitpun!" Perintah Galih kepada anak buahnya beberapa Hari yang lalu.

Kinan bernafas lega sekarang dia tidak perlu memikirkan Maria karena sudah ada Galih yang pasti akan melindungi wanita itu. Kinan merogoh pisau kecil di sakunya dengan sekejap tali yang melilit tangannya dan Maria telah terpotong, Kinan membuka lakban yang menutup mulutnya, kemudian dia membantu Maria melepaskan ikatan tali. Setelah selesai Kinan langsung bangkit dan menghampiri Galih.

"Kamu jaga Maria, aku harus menghampiri Fahri sepertinya ada yang tidak beres. Aku harus memastikan keadaanya" Kinan langsung pergi.

Namun, tangannya lebih dulu di cekal oleh Galih. Kinan menoleh dengan tatapan bertanya-tanya.

"Ada apa?" Tanya Kinan

Sreeet

Dengan sekejap Galih langsung mengambil pisau di saku celana Kinan. Kinan masih memperhatikan tingkah Galih yang masih belum bisa ia pahami.
Galih membanting pisau itu ke sudut ruangan.

Galih memanggil beberapa anak buahnya, bukan tali yang mereka bawa melainkan borgol. Mereka menghampiri Kinan untuk menjalankan aksinya. Kinan masih mematung tidak percaya.

"Galih apa yang kau lakukan?" Kinan menatap Galih dengan nada tidak percaya.

"Aku yakin kamu sudah mengerti dengan melihat apa yang kulakukan saat ini. Jangan pernah berharap bisa keluar dari ruangan ini!" Galih menatap Kinan dengan ekspresi yang tidak pernah Kinan dapatkan.

Bruuk braaaak

Tidak semudah itu untuk memborgol Kinan, Kinan berlari menghampiri Galih dan memegang tangannya.

"Galih apa ini? Kau sedang bercanda kan?"

Batssss

Galih menghempaskan tangan Kinan.

My Doctor My Bodyguard (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang