Chapter 11

1.2K 71 0
                                    

Senin, 11 Nopember 2019

🏥🏥

"Ayo naik!" Fahri membungkukan badannya.

Kinan menatap punggung Fahri dengan tatapan merendahkan.

"Minggir!" Kinan melenggang meninggalkan Fahri

"Wooy" Kinan tidak menggubris panggilan Fahri

Fahri bangkit dan mencekal tangan Kinan lalu memggendongnya

"Lepas!" Kinan berhasil melepaskannya

Bruuuk

Kinan tidak bisa menyeimbangkan badannya

Aduuuh

Kinan meringgis

"Waduh sakitya?" tanpa di minta Fahri langsung merengkuh badan Kinan

"Ihh, gua ga mau. Posisinya malah tambah bikin gua sakit"

Fahri menurunkan Kinan dan merubah posisi menjadi menggendongnya

Kinan hanya tertunduk pasrah dengan  lengan yang melingkari leher Fahri

"Bisa ga satu hari jangan banyak protes, jangan banyak memberontak!"

"Gak! Gua ga bisa. Terus loe bisa ga sehari aja jangan gangguin gua terus ga bikin gua babak belur. Gua emang pinter beladiri tapi kalo cara kotor dan konyol gini gua juga jadi malu sendiri"

"Hahahah. Gua ga bisa, liat lo kesakitan tuh ada kebahagiaan tersendiri"

"Hah? Dasar gila, sebenernya elu mau apa sih dari gua"

"Mau lu berhenti jadi pengawal gua"

"Oke baik! Saat ini juga gua ngundurin diri"

"Oke gua terima kalo lu mundur jadi pengawal dan berubah jadi pendanmping hidup gua"

"Apaaaaaa?! Kalo mau ngomong tuh jangan ngawur!" Kinan melotot tidak percaya dan menjambak rambut Fahri

"Serius gua ga ngawur!" Fahri menoleh ke samping dan menatap Kinan

Kinan membalas tatapan Fahri dengan perasaan menggejolak di dalam hatinya, terbesit rasa bahagia di benaknya.

Suasana sore hari dengan langit yang mulai menjingga menjadi pendukung suasana yang mencanggungkan.

"Jadi gimana?" Fahri menatap dengan penuh keyakinan

"La la la la, ga kedengeran! Ayo cepet pulang!"

"Hiiiih!" Fahri membuang nafas kasar dan melanjutkan langkahnya

Please jangan terbawa suasana Kinan ini cuman gimik -Kinan

Huuuh gara-gara sering bercanda akhirnya pas serius malah di anggap main-main
-Fahri

.
.
.

Setelah kepergian ibunya, hari ulang tahun bukanlah sesuatu yang membahagiakan bagi Kinan, karena hal itu mengingatkan kepergian ibu yang sangat di cintainya, yang menyebabkan ia hidup sendirian dan Kinan di Cap sebagai penyebab Ibunya meninggal. Selain itu hal paling menyakitkan adalah orang  yang menyalahkannya adalah  Ayah kandungnya sendiri.

Setelah Ayahnya meninggalkannya Kinan tak henti-hentinya untuk mencari dan menghampirinya namun setelah ayahnya melontarkan kata-kata kasar dan mengkambing hitamkan dirinya, Kinan sempat putus asa untuk mencari Ayahnya.

Hari ini adalah Hari Ulang Tahunnya dan seperti biasa dia selalu membeli buket bunga mawar untuk di simpan di pinggir jalan tempat ibunya kecelakaan.

My Doctor My Bodyguard (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang