28

2.1K 141 2
                                    

       Hari ini adalah hari cek up jin untuk kesekian kalinya karena jin sudah banyak menghindari dari min hoo. Dan kemaren malam min hoo sempat menelpon jin untuk memeriksa kanker otak yang jin derita. Saat ini jin sudah berada di ruangannya min hoo dokter yang merawat jin.

  "emm, Hyung bagaimana?apa ada kemajuan?"tanya jin penaran dengan kondisi tubunya.

"mian jinnie sebelumnya. Hyung bukan tuhan tapi kau jangan pesimis dulu nee"pembicaraan min hoo terpotong karena jin menyela nya.

"tidak apa hyung aku mengerti cepat lambat penyakit ku ini akan menyebar. Dan hyung berapa lama kah aku bisa bertahan dari penyakit ku ini?"ucap jin lirih membuat minhoo sedih melihat betapa rapuh pasiennya ini.

"apa yang kau katakan jinnie?kau masih bisa kemoterapi?kanker mu itu belum separah apa yang kau bayangkan"ucap minhoo membujuk seokjin agar menjalani kemoterapi.

"hyung aku tidak mau melakukan hal yang mustahil. Percuma saja aku merasakan rasa kemoterapi itu tapi penyakit ku tidak bisa di sembuhkan total. Dan keberhasilannya hanya 15% saja,kan hyung?"ucapan jin membuat min hoo terdiam.

BRAKKK!

    Terdengarlah suara dobrakan pintu dan pelaku itu adalah sungjae .Sejak dari rumah sungjae mengikuti jin takut terjadi hal yang tidak terduga nantinya. Tapi sungjae heran kenapa keponakannya ini ke rumah sakit. Apa jin sakit?pertanyaan itu selalu terpikir dipikirannya. Sungjae mengikuti jin sampai ke ruangan min hoo. Dan sampai saat sungjae mendengar pembicaraan antara jin dan dokternya.

  "sayang kenapa melakukan ini hmm? "tanya sungjae yang masih memeluk keponakan kesayangannya ini.

"mian samchon. Aku juga tidak tau kenapa takdir mempermainkan ku seperti ini"ucap jin.

"jinnie jangan berbicara seperti itu. Tuhan tidak suka melihat jinnie seperti ini"sahut min hoo.

"apa appa dan eomma mu tau soal ini?"tanya sungjae yang sudah melepaskan pelukannya pada jin.

"dia hanya mengatakan pada adiknya yang keempat siapa yah namanya kalau tidak salah nam-nam apa ya?eohh ya namjoon"ucap min hoo.

"kenapa tidak memberitahu samchon sayang...?"

"aku tidak mau merepotkan samchon. Samchon sibuk kerja dengan appa. Aku tidak mau menganggu"ucap jin dengan wajah polosnya.

"kau ini. Kau termasuk ke enam adikmu itu kan keponakan samchon sudah sepatutnya samchon juga tau apa yang terjadi pada kalian bertujuh"

"emm samchon~~panggil jin dengan pelan.

"nee kau butuh sesuatu?"

"aniya. Aku hanya minta sesuatu pada samchon tapi samchon harus janji"seokjin menunjukkan kelingkingnya kearah sungjae.

"minta apa?"

"samchon harus janji dulu sama jinnie"

"baiklah hamster nakal"sungjae menautkan kelingkingnya ke kelingking seokjin membuat seokjin senang.

"emm,begini samchon jangan beritahu hal ini pada appa,eomma dan bahkan ke enam adikku. walaupun namjoon sudah tau samchon jangan memberi tahu bahwa aku sekarang cek up lagi..."

"tapi jin...?"

"samchon sudah janji kan dengan jinnie tadi ?"

"baik baiklah samchon akan menuruti kemauan mu tapi ada syaratnya"

"apa samchon?"

"jinnie harus memberitahu kan pada samchon kalau jinnie merasa sakit atau mengeluh sesuatu. Jinnie harus mengatakan pada samchon. Jinnie paham?"

"tapi.."

" tidak mau...?Ya sudah tidak ja..."

"araseo aku akan melakukan apa yang samchon katakan tadi dan samchon harus juga berjanji apa yang aku ucapkan pada samchon tadi"

"nee hamster ku. Cha kita pulang hari sudah mau sore"

"nee eoh ya min hoo hyung gomawo karena sudah mau repot repot menyeret paksa aku kesini"

"nee gwenchana. Cha pergi lah hari sudah mau sore setelah pulang minum obat itu dan langsung tidur. Coba saja kalau tidak tidur. ahjussi pantau terus dia. Dia sedikit keras kepala"ucap min hoo pada sungjae.

"yakk siapa yang kau bilang ahjussi ah. Aku ini masih muda tau. aku masih tampan dan belum setua itu "omel sungjae pada minhoo.

"sudahlah samchon kita pergi kajja. Anyeong hyung"





"semoga kau terus tersenyum...Aku tak tau kapan aku tak bisa melihat senyuman itu lagi?

my only one (END) Yoonjin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang