42

1.9K 129 7
                                    

      Saat ini jin berada di taman rumah sakit sendirian. Yang lain tidak ada yang tau bahwa jin pergi sendiri ke taman dengan mengenggam tiang infus.

  Jin menutup matanya mencoba merasakan angin malamnya musim dingin.

"kenapa aku di takdirkan seperti ini... Apa aku tak boleh bahagia juga? Kenapa... Di saat ku bahagia kau merenggutnya dariku... Aku sudah tidak kuat untuk menahan ini... "batin jin.

"waktu ku tak akan lama lagi...tapi di satu sisi aku takut... Aku takut mereka akan menangis...dan itu membuat ku sangat membenci dirik u sendiri"cicit jin.

   Dan tiba tiba datanglah seorang anak kecil di hadapan jin dan menghapus air mata jin. Jin pun melihat orang itu.

"oppa tampan kenapa menangis? Ucap anak itu.

"eohh kau kenapa ada di sini gadis cantik?gadis itu merona setelah jin mengatakan kepadanya bahwa ia cantik.

"emm aku hanya berjalan jalan saja... "gadis itu pun duduk di samping jin.

"emm apa aku boleh tau siapa namamu? Tanya jin.

"emm... Namaku kim areum... Kalau oppa?

"eomm nama oppa kim seokjin"

"wahh marga kita sama ya oppa"ucapnya dengan senang.

"nee... Eohh apa tidak ada yang mencari mu...? Tanya jin.

"aku kabur dari kamar... Oppa tau... Aku bosan di kamar... "ucap nya lirih. Jin pun memeluk areum dan melepasnya.

"kenapa kabur areumie... Nanti kalau orang tua mu khawatir bagaimana?

"emm... Areum takut di suntik lagi... "ucap areum dengan menunduk kepalanya.

"hei oppa juga sering di suntik... Bahkan sekarang hyung sedang memakai ini"tunjuk jin pada infus nya.

"oppa sakit apa?sampai memakai alat itu? Apakah sakit oppa?

"aniya... Selama ada orang yang menyayangi oppa... Oppa akan kuat"

"oppa...cairan apa itu?tanya areum.

"eohh ini infus"tunjuk jin.

"bukan itu oppa... "

"terus... "

"di hidung oppa....warna merah"

     Jin pun mengecek nya dan benar itu cairan merah. Yahh jin mimisan dan sekarang rasanya kepala jin sangat pusing dan dadanya sangat sakit.

"eohh oppa gwenchana?tanya areum panik yang melihat jin pucat.

"akhhh nan gwen.. Chana"jin pun akhirnya pingsan karena tak dapat menahan lagi.

           Di ruangan putih itu jin akhirnya membuka matanya dan tiba tiba ada suara yang memanggilnya.

"oppa hiks... Hiks"jin pun melirik ke samping kiri ranjang.

"eohh areum... Kenapa kau menangis... Uljima hemm"

"hiks... Oppa buat aku takut... Jangan begitu lagi oppa... Itu sangat menyeramkan"ucap areum yang sedang memeluk jin.

"nee... Eohh itu appa dan eomma areum?

"nee oppa... Areum sekalian pamit ingin pulang... Terima kasih karena oppa sudah membujuk areum untuk berobat... Oppa betul... Suntik itu tidak sakit... Rasanya seperti di gigit semut saja... Tak lebih.. "

"aigoo... Cha.. Jadipah gadis yang cantik nee... Dan menurut pada orang tua mu nee... "

"oppa juga...oppa harus sembuh"

"dengar itu hyung"sahut jungkook. Jin hanya melirik jungkook malas.

"nee sayang... Cha... Mereka sudah menunggu"

"oppadeul areum pulang dulu nee... Kapan kapan areum main kesini lagi... Annyeong oppa tampannya areum... "

"seokjin ssi kami pamit dulu"ucap appanya areum.

"nee tuan... "

my only one (END) Yoonjin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang