jimin, jeogyeon, dan jin

900 43 0
                                    

       Jimin dan jin menjalani aktivitas masing masing. Setiap punya waktu luang, baik jimin maupun jin selalu saling mengunjungi. Hingga tanpa sadar, mereka menjadi dua orang yang saling membutuhkan. Berbagi cerita, berbagi semangat hidup, dan membicarakan tentang masa depan.

   Suatu malam minggu, jimin mengajak jeogyeon mengunjungi kafe tempat jin bekerja. Jin memberi mereka potongan harga 10%. Itu haknya sebagai karyawan. Seokjin memberikannya khusus untuk orang yang dianggapnya paling dekat. Jin duduk bersama mereka dengan mengenakan seragam kerjanya.

    "mian...? Hyung tidak bisa menemani kalian makan, kalau besok malam, lain lagi ceritanya."jin menatap jimin dan jeonyeon bergantian, memohon pengertian mereka.

    "nee, soalnya besok libur,"timpal jimin.

    "gwenchana,"kata jeogyeon. Jeogyeon memaklumi karena jimin sudah banyak cerita tentang jin.

    "jimin sudah cerita kalau oppa off setiap hari senin. Malam ini, selain ingin menikmati nikmatnya makanan disini. Kita memang sengaja ingin menemani oppa kerja."tambah jeogyeon, lalu melirik jimin sekilas. jimin menatap seokjin dengan senyuman menggemaskannya.

    "tidak menganggu, kan hyung? Kilah jimin

    "aniya.. Hyung hanya merasa tidak enak dengan kalian."jin melirik jam tangannya.

   "sudah, sana hyung.. Nanti, malah kami yang merasa tidak enak dengan hyung,"ujar jimin.

   "arraseo."jimin melirik jeogyeon.

   "mianhae nee ? Soalnya sedang ramai. "jin pamit pada kedua temannya itu. Sebelum beranjak, jin menyentuh tangan jimin sekilas. Jeogyeon dan jimin  mengangguk.

   "semoga kalian bahagia,"ucapnya tulus.

    Jimin memang sedang bahagia. Setelah bertemu dengan jin,kebahagiannya seolah sempurna. Jimin bukan tipe orang yang mudah percaya sama orang,tapi dengan jin, jimin mempercayai pria itu seakan melebihi dirinya sendiri,apakah itu pertanda kalau jimin telah menemukan seorang sahabat sejati?

   "seorang pria pekerja keras. Sama seperti oppa. ."suara jeogyeon membuyarkan lamunan jimin.

   "nega ?"sergah jimin memprotes sambil menunjukan dirinya sendiri.

   "nee, kau dan jin oppa itu sama saja,"goda jeongyeon pada jimin.

   "tapi,tidak apa apa sih, emansipasi. Aku dukung."

   "tapi, jin oppa itu bekerja bukan untuk dirinya sendiri. Ia membantu ekonomi keluarganya."

   "berarti jin oppa itu keren kalau begitu."

     Hidangan mereka sudah siap. Jin yang mengantarnya langsung. Sebenarnya jimin ingin sekali jin ikut duduk di antara mereka. Tapi sepertinya tidak mungkin.

my only one (END) Yoonjin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang