37

1.8K 124 0
                                    

         Sejak kepulangan mereka dari taman jin asik melamun. Heecul yang heran melihat tingkah jin yang tak biasa jin tunjukan.

    Seperti saat ini,mereka asik bercanda sedangkan jin hanya diam dan memandangi makanannya tanpa selera.

   Heecul yang penasaran pun bertanya pada jin.

"jin..."panggil heecul pada jin. Jin yang mendengar namanya di sebut langsung mendongakkan kepalanya.

"nee hyung.. Waeyo? Tanya jin pada heecul.

"hyung lihat sejak dari kita pulang dari taman kau asik melamun... Dan kau juga tak menyentuh makanan mu... Apa yang kau lamunkan?

"ani... Aku tak melamunkan sesuatu... Aku hanya"ucapan jin tersendat karena di jawab oleh heecul.

  "hanya apa?apa kau membunyikan sesuatu dari kami?

         Sontak semua yang berada di sana melihat ke arah jin. Jin pun terlihat panik karena sudah tertangkap basah bahwa dia sedang melamunkan sesuatu.

"apa itu benar hyung? Sahut suga.

"aniya... Aku tak menyembunyikan hal apapun dari kalian... Jeogmal gwenchana... Aku hanya merasa tak selera itu saja kok tak ada yang lain"jelas jin.

    Heecul pun masih melihat ke arah tatapan jin melalu matanya. Jin yang melihat tatapan dari hyung sepupunya itu pun sontak melihat balik mata itu.

"hei... Sudah lebih baik kalian lanjutkan...tak enak kalau makanan eomma kalian... Tak kalian makan"sahut appa jin.

"nee appa"jawab mereka semua.






      

     Jin pun sudah ada dikamar nya.dia pun mengeluarkan ponselnya dan terdapat notifikasi dari min hoo hyung..dokter yang merawatnya sedari dulu.

  "from min hoo hyung

      Jin... Kenapa kau mematikan sambungan teleponnya... Hyung khawatir denganmu... Hyung mohon saat kau sudah membaca surat ini... Kau harus menelfon hyung segera.. Araseo..."

     Jin pun menghela napasnya kasar. Apa dia harus menghubungi min hoo hyung...

  "aku telfon atau tidaknya... Tidak usah... Aku juga sudah pasrah pada penyakit ku ini... Aku hanya ingin merasakan bahagia sebelum waktu ku habis"

    Tak jin sadari ada sesuatu yang keluar dari hidungnya. Jin pun langsung mengecek itu, jin pun terkejut karena melihat darah yang keluar dari hidung dan seketika badan jin pun lemas dan kepalanya terasa amat sakit.

   Dan saking sakitnya jin pun merintih kesakitan sambil menarik rambutnya sehingga membuat rambutnya rontak karena tarikan yang terlalu kuat.

     Jin pun mencoba berjalan ke ranjangnya untuk membaringkan tubuhnya. Dan jin yang tak kuat lagi pun merasa gelap menimpanya.







      Heecul yang merasa sedikit tak enak,entah karena apa ia merasa sedikit gelisah sekarang. Jimin yang tidur bersama heecul pun yang melihat gelagat aneh dari hyung sepupunya itu pun bertanya.

"hyung ada apa... Aku lihat sejak tadi hyung terlihat gelisah terus... Ada yang hyung pikirkan?

"mola chim... Hanya saja hyung merasa hati hyung lagi resah saja... "

"mungkin itu hanya pikiran hyung saja... Lebih baik sekarang kita tidur... Besok aku juga yang lain akan sekolah dan hyung juga akan bekerja kan... Sama halnya dengan jin hyung"

  "eoohh nee... Kau tidurlah dulu... Hyung ingin mengambil minum untuk kita"

  "nee hyung... Hati hati hyung nanti ada yang menganggu loh"ucap jimin sambil menakut nakuti heecul.

"yakk jimin jangan menakuti hyung... "

      Heecul pun yang sudah kesal pun pergi meninggalkan jimin sambil menghentakkan kaki nya.


     Saat ingin ke dapur heecul melihat lampu jin masih menyala. Apa jin belum tidur... Itu pikir heecul. Ia pun mendekati kamar jin dan ia melibat pintu jin yang tak tertutup rapat, ia pun mengetuk pintu jin.

Tok tok tok

"jin.. Apa kau sudah tidur... "sahut heecul.

    Dari dalam pun tak terdengar shutan dari pemilik kamar, heecul pun masuk kedalam untuk memastikan bahwa dongsaengnya telah tidur tapi saat ia sudah di dalam kamar, heecul disuguhkan oleh pandangan yang tak ia sukai.

"jinnnn!!! Teriak heecul yang melihat jin dengan hidung yang merah bekas darah yang sudah kering dan jangan lupa dengan wajah yang sangat pucat melebihi suga.

"jin irreona... Kenapa kau begini hiks... "

  "eeunghhh"lenguhan dari sang empu menyadarkan heecul yang sedng ingin menelpon seseorang. Heecul pun melihat ke arah adik sepupunya ini.

"uljima.. Hyung.. Jangan me.. Menangis.. Itu.. Me.. Menyakitiku"ucap jin dengan lirih.

"kenapa ku tak memberitahu hyung jin... Wae? Aku merasa.. Hyung paling bodoh di dunia ini.. Kau tau?ucap nya smbil mengusap wajah jin lembut.

      Heecul pun membaringkan badan jin ke ranjangnya.

"aku tak mau membuat kau dan yang lainnya khawatir hyung... "

"tapi jin... "

"hyung... Aku tak apa sungguh... Aku hanya kelelahan.. Mungkin karena kita terlalu asik bermain taman tadi"

"jin...ayo ke rumah sakit"ajak heecul.

"shireoo hyung... "

"wae jin... Kau tak lihat.. Wajahmu.. Sangat pucat melebihi s pucat suga"

"hyung kalau sampai suga mendengar kau mengatakan itu... Pasti ia akan mengomel padamu... "

"biarkan saja... Yang penting sekarang kau ke rumah sakit nee... "

"shireoo hyung... Aku tak apa... Besok aku juga akan sembuh... Hyung tak usah khawatirkan aku... "

    Heecul hanya bisa menghela napas kasar. Melihat adik sepupunya yang sangat keras kepala.








    Sedangkan di kamar lain. Jimin masih menunggu heecul yang sedari tadi mengambil minum untuk ia dan hyung nya itu. Tapi sedari tadi ia belum melihat batang hidung hyungnya itu.

"aishh heecul hyung mencari air kemana sih... Kok lama sekali... Seperti mencari air ke amerika... "umpat jimin.

my only one (END) Yoonjin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang