operasi jin hyung

1.2K 54 0
                                    

       Kedua orang tua jin tiba dirumah sakit. Mula mula, mereka sangat terkejut mendengar kondisi anak mereka hingga memaksanya harus menjalani operasi. Namun, setelah mendengar semua penjelasan dari jimin dan jin,mereka hanya bisa berdoa untuk kesembuhan anak sulung mereka.

     Hari yang ditunggu pun tiba. Jimin akan ikut tim operasi sebagai asisten dokter song. Di dalam ruangan pasien, jimin menatap jin yang sedang  bersandar dibantalnya. Jin mengenakan penutup kepala. Rambutnya sudah di cukur habis.

    "hari ini,aku kelihatan jelek sekali, kan? "jin berusaha tersenyum.Jimin yang mendengar itu tidak terima dan menggelengkan kepala nya lembut.

   "hyung itu seperti malaikat yang paling tampan didunia. Pantas saja jisoo tergila gila dengan hyung. Andai saja hyung mau sedikit saja terbuka dengan dia."jimin sedih,tapi itu tidak boleh terlihat oleh jin.

   "semuanya sudah terlambat. Hyung sangat menyesal tapi,sekarang hyung masih takut,"sahut jin dengan kecemasan yang tidak bisa jin sembunyikan dari wajahnya.

   "huuuusssttt...., hyung lupa tentang sebuah keberanian?"hela jimin berusaha tersenyum, meski hatinya juga sangat takut. Lalu, menoleh pada kedua orang tua jin yang duduk di kursi.

    "barang kali,ahjumma mau bicara. Aku kedepan sebentar, nee?"jin mengangguk. Jimin meninggalkan jin bersama orang tuannya. Sebenarnya, jimin tidak kuat menatap jin terlalu lama. Jimin menemui jeogyeon dan langsung memeluk wanita itu.

   "jeogyeon, aku gugup sekali,"katanya dengan jujur. Jeogyeon memeluk jimin erat untuk memberi dukungan pada pria yang sangat ia cintai itu.

   "kau pasti bisa melewatinya. Ini bukan operasi pertama mu, kan?"jimin melepas pelukannya dan menatap mata jeogyeon.

     Wanita itu berkata benar. Itu bukan pertama kalinya jimin menemani dokter song membelah kulit kepala pasien.

    "tapi, ini pertama kalinya aku akan menyaksikan seorang sahabatku yang akan mempertaruhkan nyawanya di meja operasi. Aku sangat menyayanginya. Dia sangat takut. Itu membuatku gugup. Sebenarnya, aku merasakan hal yang sama. Aku juga takut,"ujarnya.

   "aku percaya kau bisa menemaninya. Aku akan memberi kekuatanku untuk mu. Kau tidak melakukan ini sendirian. Jin oppa pasti akan berjuang untuk sembuh, demi keluarganya dan kau. Percayalah. Dan satu hal lagi, kau akan menjadi seorang dokter yang besar dan hebat."

......

         Appa jin hanya duduk tertunduk dikursi yang tidak jauh dari anaknya. Istrinya sedang menatap jin dan memegang tangan anaknya. Tidak lam kemudian, jimin masuk. Jimin duduk bersama appa jin yang sedang melamun dengan hati gelisah. Perasaanya pasti sedng berperang hebat.

     "jinnie, coba kau lihat,jimin,"kata nyonya kim pada jin. Mereka menoleh pada jimin yang duduk disebelah appanya yang berjarak sekitar dua meter darinya.

  "kau sangat beruntung, jinnie. Tuhan menggirimkan seorang yang baik hati untuk mu, dan untuk keluarga kita. Jadi, kau harus kuat melawan penyakitmu. Eomma akan mendoakan setiap nafas eomma. Eomma juga bangga pada mu."jin hanya membisu di depan ibunya yang sedang mengenggam tangannya erat.

    Ya, aku memang sangat beruntung, eomma, bisiknya dalm hati.

    Seorang perawat masuk untuk memanggil jimin. Ternyata, jimin diminta untuk menemui dokter song. Sebelum keluar, jimin mendekati jin lalu menatap wajah itu dengan seksama.

    "jiminie,"jin mendahului bicara sebelum jimin mengeluarkan suaranya.

   "seandainya operasinya tidak berhasil. Terserahmu mau memakamkan hyung dimana,"ucap jin terus terang. Jimin langsung menutup mulut jin dengan telapak tangannya dan menggeleng pelan tanpa sanggup berkata apa apa.

my only one (END) Yoonjin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang