20-Di Permukaan Perasaan Yang Dalam

25.2K 3.1K 590
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! typo bertebaran!

Hari-hari selanjutnya semua masih biasa saja, Jaemin ada jadwal chek up namun Jeno tak bisa menemaninya karena harus kebusan ada urusan mendadak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari selanjutnya semua masih biasa saja, Jaemin ada jadwal chek up namun Jeno tak bisa menemaninya karena harus kebusan ada urusan mendadak.

Dan terpaksa ia di temani oleh ibunya. Jaemin sedang di periksa oleh dokter Irene. Dokter yang selama ini menangani kehamilan Jaemin.

Setelah selesai pemeriksaan Jaemin dan winwin duduk di hadapan Irene yang menatap reka medis Jaemin dengan serius.

" Sebelumnya, kau tau kan Jaem aku pernah memperingatimu soal hamil di usia muda" ucap dokter Irene, Dokter Irene memang sudah sangat akrab dengan Jaemin.

" Iya dok"

" Aku melihat ada kelainan pada bayi mu jaem"

" Kelainan?" Dokter Irene mengangguk.

" Bayimu.. Tidak berkembang"

- - -

Jaemin sudah di apartemenya, ibunya barusan pulang. Jaemin duduk di sofa ruang TV sambil melihat hasil USGnya barusan. Ia mengusap foto itu.

" Aku pulang" Sebuah suara membuyarkan lamunan Jaemin, ia menghampiri Jeno yang baru saja pulang.

" Hai sayang" Sapa jeno, jeno mencium kening Jaemin.

" Kau pasti lelah, aku hangatkan makanan dulu lalu kita makan" jeno mengangguk.

Mereka makan malam dengan khidmat, tidak ada yang membuka suara. Jaeminpun masih diam makan dengan tenang.

" Bagaimana baby hari ini?" Tanya Jeno.

" Dia baik, tidak rewel"

" Lalu hasil pemeriksaannya?" Jaemin menghentikan pergerakanya, apakah ia harus jujur? Tapi ia takut mengecewakan Jeno, Jeno sangat menginginkan anak mereka.

" Baby baik-baik saja" Bohong! Jaemin berbohong, untuk kebaikan Jeno.

" Baguslah"

Malam tiba, Jaemin sudah berbaring di kasur sembari membuka ponselnya membalas pesan dari teman-temannya. Sementara Jeno berkutat dengan laptopnya.

" Kau tau Jaem, mansion kita yang berada di Pyeongchan-dong sudah jadi, mungkin dua bulan lagi kita bisa pindah kesana.. Aku juga sudah menyiapkan kamar untuk baby, baru di renovasi kemarin.. Sesuai keinginanmu temanya tentang negri diatas awan" Jaemin tersenyum kecil.

" Kenapa? Kau tak suka?" tanya jeno.

" Tidak, aku sangat suka.. Dan aku sangat menunggu hari itu" Jeno mengecup bibir Jaemin.

" aku mencintai mu"

" Aku juga"

- - -

Jaemin bangun di pagi hari, pemandangan pertama yang Jaemin lihat adalah Jeno yang membuka sedikit matanya, ia menatap Jaemin dengan senyumnya yang khas.

Nikahin Aja Dulu! [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang