46-Tempramental

18.6K 2.1K 336
                                    

Attention please! kalau suka boleh vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Chenle dan Renjun berencana main ke rumah Jisung hari minggu ini, kebetulan juga ia libur syuting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle dan Renjun berencana main ke rumah Jisung hari minggu ini, kebetulan juga ia libur syuting. Ah ya! Renjun ini sekarang seorang aktor ternama di Korea, beberapa kali membintangi drama dan Film.

Kembali ke topik, Renjun baru saja mengerem mobilnya di depan pekarangan mansion Jaemin. Namun kelihatanya mansion itu ramai sekali.

" Rame baget, tumben biasanya sepi" Ucap Renjun, Chenle mengengam tangan ibunya sampai masuk ke dalam mansion.

" Pokoknya Icung ga mau punya dedek!" chenle dapat mendengar keributan di dalam, Ia melihat jisung sedang memukuli Jaemin.

" Ehh, ada Renjun.. Jisung-ah berhenti" Jaemin terlihat memegangi kedua tangan Jisung yang memukuli daerah perutnya.

" kenapa icung jaem?" Tanya Renjun.

" Enggak kenapa-kenapa kok, ayo kita ngobrol di sana.. Chenle temenin Icung main di kamar ya" Chenle mengangguk. Setelahnya ia pergi ke lantai dua dimana ada pintu kamar bercat putih dengan nama jung Jisung di pintunya.

Tok!tok!tok!

Chenle mengetuk pintunya sebelum ia menerobosnya karena tidak ada sautan dari dalam. Ia melihat Jisung tengah mencoret-coret tembok dengan sepidol warna merah, ia sedikit menekan sepidolnya.

" Icung~" Panggil chenle, namun Jisung tidak menyaut. Ia sibuk mencoret tembok dengan pola abstrak.

" Icung!" Chenle melempar spidol biru dan mengenai kepala Jisung.

" Apa?!" Chenle dapat melihat kilatan marah dari wajah Jisung.

" apa yang icung lakuin tadi salah!! icung gak boleh gitu!! Gimana kalau adik bayi terluka?!" Jisung bangkit dari duduknya menarik Chenle keluar kamar mendorongnya dan menutup pintu kamarnya keras.

Chenle menghela nafasnya kasar, ia melihat perubahan sikap Jisung semenjak berteman dengan gunho, Jisung jadi tempramental. Chenle sudah curuga dari awal bahwa Gunho bukan teman yang baik untuk Jisung.

" Mommy" Panggil Chenle, Renjun menatap anaknya yang mendekatinya.

" Kenapa gak main sama icung?" Tanya Renjun.

" Icung gak mau main sama lele" Jawab Chenle.

" Icung marah ya? Maafin icung ya" Ucap jaemin sambil tersenyum. Chenle menggeleng.

" Jisung kenapa sih jaem? apa sesuatu terjadi?" Tanya renjun, Jaemin menghela nafasnya pelan.

" Entahlah, semenjak dua hari yang lalu jisung berubah menjadi tempramental.. Mungkin efek ia sebentar lagi akan menjadi kakak" Chenle sadar dua hari yang lalu adalah percakapan terakhir jisung dengan gunho yang Chenle dengar sebelum Jisung perlahan menjauhinya.

" mommy ayo pulang" Rengek Chenle.

" Bentar sayang" jawab Renjun. Chenle diam, ia lebih memilih memainkan bantal sofa.

- - -

Setelah kepulangan Chenle dan Renjun, Jaemin menghampiri Jisung yang sedang  bermain bersams maidnya.

" saya permisi nyonya" Ucap maid kang. Jaemin mengangguk, Ia mendudukan dirinya di sebelah jisung yang sibuk memainkan robotnya.

" Icung.." panggil Jaemin, jisung hanya menoleh.

" Icung jawab buna ya, icung kenapa gak mau punya adik bayi?" Tanya Jaemin lembut sambil mengelus kepala Jisung.

Jisung menatap Jaemin marah, Ia menghempaskan tangan jaemin yang mengelus kepalanya dan mendorong Jaemin.

" Jisung, Hei! Kenapa?" Tanya Jaemin sambil menahan serangan pukulan Jisung.

" icung benci adik bayi, buna gak sayang icung.." Jaemin menahan tangan Jisung.

" Hei, buna sayang jisung jangan gitu" Namun tetap saja Jisung membentrontak bahkan kakinya ikut menendang.

Duk!

Jisung berhasil menendang perut Jaemin cukup keras hingga Jaemin kesakitan dan meringis. Di saat yang bersamaan Jeno pulang.

" Akhh!!"

" Jaem?!" Jeno segera berlari menuju sumber suara, Ia melihat Jaemin meringis memegangi perutnya sementara Jisung menatap bunanya kaget.

" Mas akh!" Jeno segera menggendong Jaemin menuju mobil.

Jisung masih di tempatnya, ia tidak tau bahwa memukuli bunya dapat membuatnya kesakit, yang ia tau dari gunho bahwa memukuli ibunya bisa membuat adik bayi menghilang.

- - -

Keluarga datang menjenguk Jaemin, untung Jaemin dan bayinya baik-baik saja. Jisung juga ada disana barusan di jemput oleh yuta dan Winwin.

Clek!

Yuta masuk bersama Jisung, Jisung sedari tadi menunduk ia tak berani menatap Jeno dan Jaemin.

" Sini sayang" Ucap Jaemin. Jisung bukanya mendekat malah diam di sebelah ranjang Jaemin.

" Jisung minta maaf sama buna" Ucap Jeno sedikit membentak. Jisung masih tidak bergeming.

" Ga apa-apa mas, jangan di bentak"

" Tapi dia yang buat kamu gini, kalo terjadi apa-apa gimana?"

" Jeno, gak boleh gitu" Ucap Taeyong. Jisung memainkan tanganya lalu berlari pergi meninggalkn ruangan Jaemin.

" Mass~ Aku gak apa-apa! Jangan kasar sama anak.. Liat kan, udah kejar jisungnya" Jeno menghela nafasnya lalu pergi untuk mengejar jisung.

Sementara Jisung duduk di taman sambil memakan permen loli yang di berikan bibi Kang, pengasuhnya di rumah.

" Icung mau ikut ga sama bibi?" Ajak Bibi Kang.

" Kemana bi?"

" Main, icung kesel kan sama ayah sama buna? Bibi bakal buat kamu bahagia gimana?" Jisung menimang-nimang sebelum ia menangguk.

" Kita mau kemana?"

" Udah ikut aja sama bibi" Bibi kang mengandeng tangan Jisung menjauhi area rumah sakit setelahnya ia menaiki bus.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Hayolooo icung dibawa kemana tuhh?!!! Terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!


Sunny Pwark. Okt 23, 2019.

Nikahin Aja Dulu! [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang