Fate : A Journey of The Bloody Rose [END]

Act II : Bloody Rain

Kepakan sayap hitam mengusik kedamaian. Gagak kembali membelah angin, memandang Mawar Putih penuh dengki.

Mau sampai kapan menyembunyikan skenario di dalam perpustakaan kepala? Bukankah ini waktu yang tepat baginya menciptakan panggung yang mengobarkan drama berakibat sesenggukan tak terkira?

Tiba kalanya, bulu-bulu hitam jatuh ke pekarangan kedamaian. Sebisanya, sang gagak mulai berpikir untuk mengalihkan perhatian mawar putih barang sejenak.

Mari, kembali berdoa. Pinta langit mengguyur taman itu dengan darah.

... Ah.

Tidak.

Buatlah hujan darah yang melengkingkan rasa sakit kepada mereka, yang telah didambakan sejak lama. Tibalah saatnya menantang kembali sang mawar.

Siapkah dirimu bermandikan darah?

HAI SEMUANYA!! Sha kembali dengan act baru di akhir bulan Ramadhan ini. Selama ditinggal sama beberapa chapter belakang, semoga kalian sehat-sehat aja, ya. UwU

Senang bertemu kembali. Saya harap saya beruntung bersama dengan plot baru. Entahlah, merasa sangat positif dengan perubahan yang sekarang. Terlihat menegangkan ... untuk ditulis.

Sha di saat-saat ia memandangi plot baru : "Mom, pick me. I'm scared."

Barangkali bagian ini akan lebih panjang. Tapi, saya harap tidak akan bertele-tele dan terlalu panjang. *sangat serius dalam menghemat chapter* Jika terpaksa harus menambahkan beberapa dari yang ada di dalam draft, sepertinya tidak masalah. Tetap saja harus menghemat chapter. *benar-benar serius*

Sekali lagi, terima kasih sudah menunggu cukup lama. Fate akhirnya kembali datang dengan cover baru. Terima kasih kepada sadaraa a.k.a. blueskytears yang sudah nerima orderan dari saya. *tengok anaknya* MAAFKAN KALO BANYAK PERMINTAAN HHHHHHHHHHHH-- *sungkemin anaknya untuk kesekian kalinya*

Buat kalian yang mau pesan cover, sering pantengin akun doi yang blueskytears! Portofolio tersedia di sana. Tenang saja, anaknya tidak gigit! IG-nya juga ada lho (@blueskytears_), boleh pantengin dari sana juga. 'w')

Ahem.

Well ... saya senang mendapati kalian masih sudi duduk di sini menunggu saya berpikir dan menulis. Terima kasih!

Dan, ya. Hampir serupa dengan ucapan saya dalam (Bukan) Kata Pengantar :

Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Maka, saya akhiri bagian ini dengan ....

Sekian.

Sampai jumpa di chapter selanjutnya. *wink*