🐱 chapter 3

9.5K 1.4K 423
                                    

ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT

Masa ospek sudah berakhir. Tadi malam Minho menelepon bundanya selama kurang lebih 1 jam hanya untuk menceritakan segala pengalaman ospeknya; termasuk pengalaman bertemu Bang Chan yang menurutnya masih sangat menyebalkan hingga saat ini.

Besok hari pertamanya masuk kuliah di semester pertama, dan Minho merasa bersemangat sekaligus gugup. Apakah dosen-dosennya baik? Apakah ia bisa mendapatkan teman-teman yang mengasyikan dan bisa memahami karakternya yang ceplas-ceplos? Hhh... Minho sungguh tidak sabar.

TOK TOK TOK!

Seseorang mengetuk pintu kamar kosnya.

Minho mengeryit bingung, kebetulan ia baru saja selesai mandi dan masih dalam keadaan topless. Karena tidak mau tamunya menunggu lama dirinya yang mencari baju di lemari, akhirnya Minho hanya menyampirkan handuk untuk menutupi dada dan kedua pundaknya.

"Bentar!" Minho berjalan cepat ke arah pintu, ia pikir itu hanya teman sebelah kosnya yang hendak menagih uang listrik.

CKLEK!

"Ada ap— kak Chan?!" Minho membulatkan kedua matanya.

GLEG

Bang Chan meneguk salivanya dengan kasar melihat sebagian tubuh polos Minho yang putih mulus.

"Heh! Ngapain kesini?!" Minho menyadarkan Bang Chan dari fantasi pemuda itu.

"Eh... Ini gue mau balikin baju yang kmarin lu pinjemin." Jawab Bang Chan. Namun maniknya tidak memandang wajah Minho sedikitpun, malahan menatap bagian perut ramping Minho yang rasanya gemas ingin ia remas.

"Oh." Minho mengangguk, lupa jika kemarin ia sempat meminjamkan kaosnya pada Bang Chan. Akhirnya Minho pun menerimanya.

"Makasih."

"Sama-sama. Lu... Udah makan?" Tanya Bang Chan.

"Belom kak, gue kebetulan mau ke toko beli magic com, biar bisa masak nasi." Jelas Minho.

"Sama siapa? Temen lu yang rambut merah itu?" Tanya Bang Chan.

"Gak, Hongjoong lagi gak enak badan." Jawab Minho.

"Emm... Mau gak gue anterin?" Tawar Bang Chan. Padahal niatnya tadi mau berkunjung ke kamar Jaehyun yang ada di lantai bawah, namun malah berakhir di kamar Minho.

"Dalam rangka apa mau nganterin? Ogah ah, ntar lu minta imbalan." Minho langsung salty.

"Heh gue nawarin baik-baik loh ini, lu kan belom apal daerah sini juga. Daripada nyasar kan mending gue anterin?" Bang Chan masih keukeuh.

Minho terdiam, tampak sibuk berpikir. Tidak ada ruginya juga sih diantar Bang Chan, toh ia bisa hemat ongkos ojek online.

"Mmm... Yaudah deh, masuk dulu kak gue mau ganti baju." Akhirnya Minho setuju. Pemuda itu pun masuk ke dalam kamarnya dan segera menuju lemari untuk memilih baju, sementara Bang Chan menunggu di depan pintu kamar Minho.

Minho melepaskan handuknya, sehingga tubuh toplessnya kini terekspos seluruhnya.

"Wow..." Bang Chan bergumam pelan sembari menatap lekat punggung Minho. Pikirannya kembali menjelajah kemana-mana.

"Kak? Masuk woy jangan di depan pintu macem satpam." Minho menyadarkan Bang Chan.

"Hah? Oh iya." Bang Chan menurut, berjalan ke arah ranjang Minho dan duduk di pinggir ranjang pemuda itu.

"Tapi kak... Gue gak punya helm." Ujar Minho setelah sudah berpakaian rapi.

"Gampang, pinjem Jaehyun." Jawab Bang Chan.

OVERBOARD #1 || banginho (coмpleтe ✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang