ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
Minho terbangun di tengah malam, badannya sakit seluruhnya. Sedikit menyesal sudah 'menantang' Bang Chan, dan berakhir dengan dirinya yang digempur habis-habisan.
Minho sedikit kesusahan bergerak juga, Bang Chan memeluknya erat sekali padahal ia mau ke kamar mandi. Akhirnya setelah berusaha sedikit keras menyingkirkan lengan kekar Bang Chan, Minho berhasil lolos juga.
Sambil memegangi pinggangnya yang terasa nyeri, Minho menuju kamar mandi kamarnya dan mencuci muka serta menggosok gigi.
Minho lapar, mungkin mencari sedikit cemilan di minimarket tidak buruk juga.
"Halo?" Suara parau Hongjoong terdengar di ujung panggilan, pemuda itu sepertinya terbangun akibat telpon Minho.
"Joong, udah tidur belom?"
"Udah."
"Bangun, temenin gue jajan."
"Ini jam brapa Lee Minho?" Suara Hongjoong terdengar kesal.
"Jam 1 pagi." Jawab Minho dengan polos.
Terdengar helaan nafas Hongjoong, namun kemudian Minho tersenyum senang saat Hongjoong mengiyakan permintaannya.
Setelah mengenakan sebuah hoodie berwarna hitam dan juga celana jeans panjang, Minho pun beranjak meninggalkan kamar kosnya dan juga Bang Chan yang masih lelap tertidur.
Tenang, Bang Chan tidak akan terbangun dengan mudah.
Hawa dingin menyapa wajah manis Minho saat pemuda manis itu melangkahkan kedua kakinya meninggalkan area kos, lampu jalanan cukup terang meskipun suasana sekitar sudah lumayan sepi. Hanya tersisa satu dua orang yang masih berlalulalang dengan sepeda motor ataupun berjalan kaki.
"Gue gak nyangka ketemu lu disini, jam segini."
DEG
Kedua manik Minho membulat saat Hendery muncul entah darimana dan berjalan berdampingan di sampingnya.
Minho tidak tahu harus membalas apa, lidahnya terasa kelu, namun pemuda manis itu mempercepat langkahnya menuju kos Hongjoong yang untungnya sudah tidak jauh lagi.
"Sombong amat, baru gak ketemu semingguan juga." Cibir Hendery.
"Lu mau apa?" Minho akhirnya menghentikan langkahnya dan menatap tajam kedua manik Hendery.
"Gamau apa-apa, gue udah punya segalanya." Hendery mengangkat kedua bahunya acuh, membuat Minho sedikit kesal juga.
"Yaudah kalo gitu pergi, gak usah macem-macem atau gue bakal teriak." Ancam Minho sambil menuding wajah tampan Hendery.
Bukannya takut, Hendery malah terkekeh pelan.
"Lu mau kemana emangnya?" Tanya Hendery.
"Bukan urusan lu." Minho mengalihkan pandangannya.
"Ayo gue temenin, gak baik cowok manis jalan malem-malem sendirian. Takutnya ketemu orang yang lebih jahat dari gue." Hendery tersenyum miring.
Merasa merinding setelah mendengar kalimat Hendery, Minho pun kembali melanjutkan perjalanannya ke arah kos Hongjoong. Dan pemuda itu tidak peduli sekalipun Hendery berjalan di belakangnya. Toh jika Hendery macam-macam pun Minho masih sanggup berteriak atau menelpon Bang Chan.
Mau mempercepat langkahnya pun Minho tidak sanggup, bokongnya masih sakit dan susah berjalan karena...
Yeah, you know lah 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERBOARD #1 || banginho (coмpleтe ✓)
Fanfic"Ya abisnya lu aneh banget masa gue mau ke kamar lu gak boleh?!" Bang Chan protes. "Ya gak boleh!" "Trus gue kudu buka baju dimana?" "Ya disini aja!" "Coba contohin?" BLUSH Seketika kedua pipi Minho merona. Ia sudah kalah debat. STRAY KIDS BANGINHO...