Arc 22 : Pengorbanan

166 27 22
                                    

W Author POV W

Di ruangan pribadi hanya untuk Tomas di HELL, ia tengah berhubungan dengan Shaker lewat layar laptop membahas acara besar yang bakal diselenggarakan esok pagi.

"Kau yakin dengan ini, Shaker? Kau bisa saja kalah dalam perang nantinya.."

"Aku sangat yakin, dan aku tidak mungkin kalah nanti. Keinginanmu adalah keinginanku juga, Tomas. Kau satu-satunya saudara yang aku punya selain Rii walau kita beda ibu tapi kita tetap berhubungan darah. Aku ingin melihat anggota keluargaku bahagia walau harus mempertaruhkan impianku itu tidak masalah asal kalian berdua berbahagia.."

"Shaker.."

"Ada masalah apa?" tanya Shaker.

"Menurutmu Anggita menyukaiku?"

"Entah, mungkin tidak.."

"Kenapa kau tahu jika dia memiliki hubungan dengan Riza?"

"Kode Nama Fortune menujukkan itu, disana aku melihatnya.."

"Anggita... Adalah rekannya Riza?"

"Bisa jadi. Untuk itu dia mengorbankan segalanya? Karir serta kekuatan yang dimilikinya. Aku heran kenapa kau menyetujui persyaratan yang ia berikan, kau bisa saja menolak dan meminta Shaga menghapus ingatan Anggita.."

"Jika aku melakukannya maka Anggita bukan lagi Anggita yang aku kenal. Pernikahan ini terasa dipaksakan walaupun begitu aku tidak mau melewatkannya. Aku tidak mau Anggita direbut dariku.."

"Padahal banyak perempuan lain yang lebih darinya, kenapa.??"

"Kau mungkin tidak mengerti.."

"Aku tidak ingin.."

Tomas tersenyum dalam diam. "Kuharap pernikahan ini berjalan dengan baik.."

"Maaf tidak bisa menghadirinya karena aku harus mengikuti rapat Ultimatum.."

"Aku senang jika kau memberi hadiah pernikahan kami nantinya... Sepupu!"

Layar laptop mati setelah ditekan, ada bayangan seseorang berdiri di pintu ruangan Tomas.

"Kalian mendengarnya sendiri. Hentikan Riza bagaimana pun caranya.." titah Tomas.

"Hmm~~itu adalah keinginan yang sangat sulit, tuan.." kata koki asal Spanyol yang bertarung dengan Salsa.

"Untukku juga. Aku lebih suka dia bergabung bersama kita.." sambung suara perempuan di dekat. "Kau tahu sendiri itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi. Awasi saja keanehan pada lintas dimensi kemungkinan besar mereka akan lewat sana."

"Dimengerti.." kedua bayangan itu keluar dari ruangan Tomas.

Tomas menyandarkan badannya ke badan kursi yang ada dibelakang, satu tangannya memegang cincin yang akan ia pakaikan saat acara esok harinya.

"Kumohon jangan datang. Aku tidak ingin membuatnya bersedih.."

W SKIP POV W

(SPW) - [3]Supernatural Powers W : The Book of Empty[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang