Arc 20 : Kebenaran yang membingungkan

192 36 24
                                    

W Author POV W






Pertarungan Lincar dan Taiki serta kedua temannya sempat terhenti karena kumpulan tanah yang tiba-tiba masuk ke dalam menara. Dan sekarang pertarungan itu dimulai kembali.

Sementara itu kelompok Riza hampir sampai di lantai paling atas.

"Sejauh ini tidak ada masalah semuanya berjalan dengan baik.." beritahu Zakuro yang berjalan paling depan, disusul Riza, Mizu dan Rendra paling belakang.

"T-tidak ada anggota OMEGA lagi, bukan?"

"Kemungkinan tidak. Karena lantai bagian atas dikuasai oleh Komandan Alfharizy dan divisinya.." seru Rendra menjawab kegugupan Riza. "Syukurlah." Riza menghela nafas lega saat mendengar kepastian(?).

Tetapi semuanya tidak selalu berjalan sesuai keinginan. Tepat dipersimpanan ke lantai terakhir tiba-tiba muncul berbagai macam monster dari hanya satu buah kartu saja.

"Kumpulan monster ditempat seperti ini? Itu aneh sekali?!" pekik Riza panik.

"Mundur sedikit, kak.." isyarat Zakuro, ia berlari cepat ke depan membakar kumpulan monster babi atau orc, dan membuat lubang cukup besar di tembok.

"Jalannya sudah aku bersihkan. Ayo cep--"

"'--Za-chan, dibelakangmu.!" teriak Mizu. Sesosok ogre merah bergada duri keluar dari asap bekas serangan, Zakuro berhasil menghindari dan mengalahkan monster itu berkat peringatan dari Mizu.

Drap, drap!

Tidak berselang lama keluar lima ogre yang sama dari tempat yang sama pula. Dibekas serangan masih ada kartu yang memunculkan para monster.

"Apa itu adalah benda yang memanggil para monster.?"

Seseorang menyeringai memperhatikan situasi dari tempat yang jauh. "Tidak semudah itu.." bisiknya senang.

"Riza, kau pergilah ke lantai paling atas. Biarkan kami yang menahan monster-monster ini.." seru Rendra melewati Riza.

Rendra mencabut pedangnya, membunuh lima ogre dengan cepat akan tetapi monster dari macam-macam spies mulai muncul kembali dan mengelilingi kartu.

"Tidak ada habisnya kecuali kartu itu aku hancurkan.." gumam Rendra merubah targetnya.

Pusaran Bola Api

Drush!

Terpaan api dan angin yang bercampur jadi satu membantai para monster. Namun kartu terlihat baik-baik saja, di dalam kubus pelindung.

"Ternyata tidak mudah juga.."

"Uhuh.!"

"Kak Riza teruslah naik sampai ke lantai teratas.." Mizu berhenti di persimpangan yang ada anak tangganya, menjaga daerah itu dari monster-monster yang menargetkan Riza.

"Kalian bertiga berhati-hatilah.."

"Tentu kak.."

Mizu mengangkat payungnya ke atas memisahkan cat yang ada di langit-langit lalu menumpahkannya ke kumpulan monster agar mereka susah melihat. Zakuro memanfaatkan kesempatan yang ada dimana ia mengangkat lantai yang menjepit monster di dekat Mizu berada.

(SPW) - [3]Supernatural Powers W : The Book of Empty[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang