Sebuah warung angkringan di alun-alun sudah di boking Kak Jo dalam rangka buka bersama kali ini. Seluruh panitia PK2MB FKIP sudah ramai berkumpul dan asik bersenda gurau. Sebagai mahasiswa baru Aku masih sedikit sungkan untuk bercengkrama dengan kating.
“Assalamualikum, sorry guys rada telat dikit. Belum azan kan” Sapa ramah kak Jo yang langsung dijawab sorak gembira Mereka.
“Lama kali Kau ini Jo, udah lapar Aku” aksen bataknya Bang Daniel membuat suasana makin riuh.
“Ora usah protes Niel, wong sampeyan ora poso kok” beda lagi dengan Mas Alim yang jawanya medok banget.
“ Janganlah Kau Buka aibku Lim, malu lah Aku sama adek-adek yang di bawa Jo ini”
“Ooalaa, Jo bawa pasukan maba to, ayu-ayu tenan loh”
“Kau ini tak bisa tengok yang bening-bening sikit aja. Langsung ijo matamu” gelak tawa memenuhi angkringan Mbok Sulas.
“udah-udah, kalau dibiarin bisa ampe subuh kalian.” Lerai Kak Jo “ Yuk silahkan cari tempat duduk ya, coba membaur dengan kating yang ada biar makin akrab.”
Rombongan panitia inagurasi pun ikut membaur dan berbagi tempat duduk dengan kating. Aku dan Azizah memilih duduk bersama Mbak Melisa yang sudah melambaikan tangan ke arahku.
“Hai Allisa, apa kabar?” sapanya
“Hai Mbak, Alhamdulillah baik. Mbak Apa kabar?”
“Baik juga. Udah pada kenal belom nih dengan temen-temen Mbak?”
“Cuma kenal dengan Mbak Sarah sama Mbak Aulia aja” Mbak sarah Kakak Pembimbingku saat PK2MB, sedangkan Mbak Aulia Sekretaris BEMF.
“kalau yang jilbab kuning Maya jurusan bahasa inggris, nah yang baju kotak-kotak Rosa jurusan bimbingan konseling.” Aku berjabat tangan dan mengenalkan diri begitu juga Azizah
“Gimana kuliah Sa, enak ndak?” tanya Mbak Sarah
“Di nikmati aja Mbak. Sejauh ini masih aman-aman aja sih” gelak tawa mereka membahana mendengan jawaban polos dariku.
“Udah masuk kelas pak Al belum?” tanya Mbak Maya
“Langsung dihajar 6 SKS Kami Mbak. Mantul” Aziziah mengangkat 2 jempolnya ke udara
“Duh jadi ingin pindah jurusan. Biar tiap hari ketemu dosen hot seperti Pak Al” Mbak Aulia dari jurusan sejarah
“Sama aku juga, ndak tahan sama bodygoals nya pasti bikin betah di kelas deh.”
“senyumnya itu loh,, bikin melting”
“apalagi otot bisepnya dan dadanya yang pelukable banget ”
Dadaku sesak ya mendengar mereka memuji dosen suamiku. Ada rasa ndak rela tubuh suamiku di puja oleh orang lain.Percakapan berhenti ketika pelayan meletakan makanan di meja Kami. Dan tak lama berselang suara azan berkumandang.
“Alhamdulillah. Allahumma lakasumtu wabika amantu wa ala rizqika aftortu biroh matika ya arhama rohimiin.” Kami semua hikmat menikamati menu buka puasa sambil berceloteh santai tetntang kehidupan kampus.
“Perhatiannyanya guys” kak Jo mengambil atensi.
“Terimakasih atas kehadiran temen-teman semua, Hari ini sengaja Aku mengundang temen-temen panitia PK2MB dan adik-adik panitia inaguasi. Maksud dan tujuannya agar nantinya Kita bisa lebih akrab dan adik-adik tidak merasa sungkan dengan kakak-kakaknya. Dan yang paling utama Kita semua dapat bekerja sama mensukseskan silaturahim akbar nanti. saya harap rekan-rekan semuanya saling membantu, jangan segan untuk meminta tolong, koordinasi dan komunikasi harus lancar ya. Jangan sampai ada kesalahan dan berakibat fatal. Dan perlu di ingat, tamu udangan dari IKAJ nanti harus jadi prioritas ya. Jangan sampai Kita sebagai tuan rumah mengecewakan mereka. bisa dipahami”
“BISA KAK”
“SIP. Satu lagi pesan saya jaga kesehatan dan keselamatan diri, karena acara Kita nanti masih dalam suasana Hari raya. Selaku ketua panita, Saya mengucapkan minal aidin wal waizin mohon maaf lahir dan batin selamat hari raya idul fitri. Salam buat keluarga di rumah. silahkan yang ingin langsung pulang dan yang masih ingin ngopi-ngopi juga silahkan.
“bilnya Jo?” tanya bang Daniel
“SEMUANYA FREE AKU YANG TRAKTIR”Semuanya bersorak sorai
“serius Mbak semuanya di bayarin Kak Jo” tanyaku heran
“Jo mah udah biasa Sa, holang kaya dia.” Jelas Mbak Sarah
"Banyak loh ini mbak” panitia inagurasi saja udah 50an orang belum di tambah kating yang lmayan banyak.
“udah dek ndak usah di pikirin uang Jo ndak bakal habis hanya untuk bayar makanan ini, Bapaknya pengusaha batu bara, kebun sawitnya beratus-ratus hektar.” Tambah Mbak Melisa
‘Ciiee Pacar mah tahu banget”
“Aku bukan pacarnya JO ya girls" jelas mbak Melisa
“Iya bukan pacar tapi calon istri”
“Aku sama Jo ndak ada hubungan apa-apa kok. Gosip darimana sih kalian nih”
“Kalian itu ada chymestery ‘Jodohnya Jo’ dan ‘jodohnya Melisa’, iya kan girls” pernyatan Mbak Rossa di sambut gelak tawa semua teman-temannya, dan raut masam Mbak Melisa tercetak jelas
“udah ah Aku mau pulang, bye” Mbak Melisa berdiri dan berjalan keluar kedai, Aku dan Aziziah pun Ikut menyusul dari belakang.
“ Mau sholat magrib dulu atau langsung pulang Sa” tanya Aziziah ketika sampai di parkiran sepeda motor
“Sholat dulu yuk, ntar takut ndak keburu.” Sebenarnya dari alun-alun ke rumah Mas Fauzan hanya membutuhkan sekitar 15 menit berkendara dengan sepeda motor, namun di musim mudik saat ini jalanan sangat ramai dan sering terjadi kemacetan.
“ya udah yuk” Azizah mengenderai sepeda motornya menuju Masjid Raya yang tak jauh dari alun-alun.
Usai melaksanakan sholat magrib, Aku mengecek ponselku yang masih mode silent sejak siang. Banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari mas Fauzan.
Mas Fauzan
Oke mas izinin (17.20)Kalau udah selesai kabarin mas, nanti mas jemput (17.20)
Selamat buka puasa (17.55)
Dek. Udah selesai belum? Mas tunggu di masjid raya aja ya (18.15)
Dek, mas udah di masjid raya (18.25)
Dek. Baca pesan mas, (18.30)
P (18.35)
P (18.37)
10 panggilan tidak terjawab
Maaf mas, hpnya tdi silent (18.40)
Sekarang adek udah di masjid bentar lagi keluar (18.40)
“Tegang banget Sa”“Astagfirullah Zah bikin kaget tau, ini lagi bales pesan”
“Dari Ibu kost? Ya udah yuk cepetan ntar makin malem pulangnya” Aku dan Aziziah segera keluar .
Dari teras masjid tanpak mobil Mas Fauzan terparkir.
“Udah sholatnya Sa, yuk Kak Jo antar pulang.”
“Eh ndak usah Kak Jo, Aku udah di jemput”
“Siapa yang jemput Sa?”
“Anaknya Ibu kost Zah” Ampuni Allisa ya Allah
“Aku duluan ya Zah, kak Jo. Assalamualikum” sudah cukup kebohongan hari ini.
“
“Waalaikum salam. Hatai- hati di jalannya” Aku hanya menganggukan kepala sedikit berjalan cepat menuju mobil Mas Fauzan.********
Assalamualaikum... mohon maaf udah lama tidak update..
terimakasih untuk kalian semua yg masih setia menunggu dan memberi dukungan cerita ini...Thanks a lot guys... 😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
DOSENKU SUAMIKU
General FictionSejak ayahnya meninggal ketika Ia masih berumur 8 tahun Allisa tumbuh menjadi gadis yang mandiri, cerdas, tangguh, dan bertanggung jawab. Demi mewujudkan cita-citanya Allisa menerima tawaran beasiswa pendidikan di Kota sehingga ia harus rela...