Part 10

10.2K 414 23
                                        

"Waalaikumsalam, Allisa lama banget sih ngurus berkasnya" protes Mita ndakku hiraukan karena kaget melihat Pak Al ada di ruang rawat ibu.

"Lisa baru sampai?" tegur Dokter Misha "duduk dulu pasti Kamu lelah" Mbak Misha berdiri kemudian menuntunku untuk duduk di sampingnya.

Pandanganku masih terarah pada pak Al yang khusyuk membaca Al-Quran di samping pembaringan Ibu.

"Sa Aku pulang dulu mau ambil baju ganti, ntar habis magrib Aku balik lagi" pamit Mita

"Hmm, hati-hati"

"Wokeh. Assalamualaikum"

"Waalaikum salam" jawabku sambil mengantar Mita menuju pintu keluar ruang rawat Ibu.

"Shodakallahulaziim. Bu bangun Fauzan ada di sini, Aku kangen sama Ibu" bisik Pak Al di telinga Ibu.

"Pak Al kok bisa ada di sini?"

"Loh Allisa. Kamu anaknya Bu Siti?" Pak Al terkejut melihatku dan balik bertanya

"Iya pak Saya anak Bu siti. Bapak kenal dengan Ibu Saya?"

Pak Al tertunduk sambil mengenggam tangan Ibu yang bebas dari selang infus. Bahunya bergetar, isakan kecil lolos dari mulutnya. Mbak Misha berdiri menghampiri Pak Al

"Zan ceritakan semuanya mungkin dengan cara itu kesedihan Kamu dapat berkurang " ujar Mbak Misha sambil menepuk pundak Pak Al dan satu tangannya lagi mengusap perutnya yang membuncit.

"Icha" Hanya satu orang yang memanggilku dengan nama itu Mas Fauzan-ku

"Sudah ingat siapa Aku?" Pak Al berdiri menghampiriku yang mematung di depan pintu. "Duduk dulu Cha" perintahnya langsung Aku turuti

"Maaf Mas baru muncul sekarang di depanmu, walau ini bukan pertemuan Kita yang pertama. Setelah semua yang terjadi di masa lalu Mas ndak seharusnya meninggalkan Kamu tanpa kabar sedikit pun."

"Melihat Kamu menangis saat jenazah Ayah sore itu membuat Mas merasa bersalah, apalagi Mas penyebab Ayah meninggal" Isakan kembali lolos dari mulutnya.

"Tolong dengarkan dulu cerita Mas, setelah itu kamu mau benci sama Mas ndak papa karena Mas layak untuk Kamu benci" Aku terdiam tak tahu harus bereaksi seperti apa.

Flasback on (author pov)

Seluruh siswa berhamburan keluar kelas, wajah lelahnya sirna tatkala bel tanda pelajaran berakhir terdengar keseluruh pojok sekolah. Mereka berbondong-bondong melewati pintu gerbang menghampiri kendaraan yang akan membawa mereka pulang.

"Den Fauzan silahkan masuk" ucap Pak Karim setelah membuka pintu penumpang mobil majikannya.

"Ke proyek dulu ya Paklek" pinta Fauzan

"Baik Den"

*********

Setelah mobil terparkir di lokasi proyek Fauzan segera keluar dari mobil. Dengan sedikit berlari Fauzan menuju ruang kerja Papanya di bagian belakang gedung yang masih dalam tahap pembangunan.

Tok tok tok

Fauzan mengetuk pintu ruang kerja Papanya, namun tak ada jawaban. Dia membuka pintu yang tidak dikunci dan masuk ke dalam, ruangan kosong tak dijumpai Papanya di balik meja kerja.

"Den Fauzan ngapain di sini? Cari Pak Fuad ya" tanya salah seorang pegawai saat melihat anak laki-laki menggunakan seragam sekolah keluar dari ruangan bosnya.

"Iya Om Jaka. Papa kok ndak ada di ruangannya?

"Pak Fuad sedang meeting dengan klien di Mataram Resto. Bentar lagi balik, tunggu aja"

DOSENKU SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang