Part 3: Pernikahan Impian

3.9K 267 40
                                    

Bab 3 (Pernikahan Impian)

Hari H pun tiba, pernikahan di gelar dengan begitu mewah dan meriah. Semua terasa indah dan bagaikan pernikahan impian bagi Zara.

Setelah acara resepsi, Zara dan Yusuf langsung pulang ke rumah baru mereka.

Dengan Yusuf yang mengemudikan mobil seorang diri. Dia bersama Zara yang kini sudah resmi menjadi istrinya.

Di tatapnya wajah Zara yang sudah tertidur di kursi penumpang di sampingnya.

Tanganya mengelus lembut kepala Zara yang tertutup Jilbab, Zara adalah wanita muslimah. Sejak dia melihat Zara melalui foto yang ditunjukan oleh sang ayah. Ntah mengapa dia tidak bisa menolak wanita itu.

“Aku tidak tahu, akan bagaimana pernikahan ini. Tapi, aku akan berusaha membahagiakanmu, istriku!”gumamnya pelan.

Yusuf tersenyum selama perjalanan, sambil sesekali melirik ke arah istrinya yang tertidur.

“Ah, menyebutmu istriku, rasanya membuat damai saja!”kekeh pria itu merasa aneh dengan dirinya sendiri.

Akhirnya dia tiba di sebuah rumah mewah, berlantai dua itu.

Pria itu membuka pagar dengan kunci otomatis. Setelahnya dia masuk kedalam, memarkirkan mobilnya di halaman.

Tampak sangat sunyi tempat itu, karena para pelayan hanya datang pada siang hari saja.

Melihat Zara yang masih tertidur dengan lelap membuatnya tak tega hati. Akhirnya Yusuf memutuskan untuk mengendong Zara.

Membawa Nyonya rumah itu ke kamar utama di lantai atas, juga kamar pribadi dirinya. Yang tak boleh sembarangan orang masuk ke sana. Kecuali pak udin, kepala pelayan rumah itu.

“Baiklah, kamu wanita pertama yang masuk ke dalam kamar ini.”kata Yusuf ketika dia sudah berada di dalam kamarnya.

Dengan pelan dia menurunkan Zara ke ranjang raksasanya.

Melihat pakaian Zara yang terlihat tak nyaman, dia memutuskan untuk mengantikannya.

Kemudian, Yusuf berjalan ke arah lemari. Dan terdapat banyak pakaian yang memang sudah di siapkan untuk Zara.

Dia kemudian mengambil baju tidur panjang berbahan sutra yang halus dan lembut.

Saat dia mengambil pakaian ternyata saat itu Zara membuka matanya. Dengan mata yang mengerjap silau dia perlahan membuka matanya. “Dimana ini?”ujarnya serak.

Yusuf yang mendengar suara, lantas menoleh dan menatap Zara yang sudah bangun.

Dia berjalan dan memberikan pakaian itu pada Zara.
“Di mana ini?tanyanya lagi pada Yusuf.

“Dirumah kita!”
jawabnya.

“Hemm?”Zara menelengkan kepalanya, mencoba menyadarkan ingatanya.

Yusuf berdecak gemas, “Sudah-sudah, mandilah dan ganti pakaianmu, lalu istirahat. Aku tahu kamu sangat lelah!”


Zara mengangguk patuh, dia mengambil pakaian dari tangan Yusuf dan bangkit dari ranjanng, namun baru beberapa langkah dia kembali menoleh, “Dimana kamar mandinya?”dengan mata sayu yang mengantuk.


“Astaga! Zara buka matamu lebar-lebar, kemarilah!”

Yusuf menarik tangan Zara, menuntun wanita itu pada pintu lemari yang tepat berada 10 kaki dari depannya.
“Ini, kamar mandi tepat di depanmu!”


“Oh, hehehe maaf!”kekehnya malu, dan langsung masuk kedalam.

Yusuf menggeleng takjub dengan tingkah Zara.

I'M SORRY MAMA! (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang