***
Persiapan akad sudah selesai dan sebentar lagi pernikahan Yusuf dan Bella akan benar-benar terlaksana. Yusuf tidak tahu harus melakukan apa untuk mengentikan pernikahan ini, mengingat bahwa diaru harus benar-benar bertanggung jawab kepada Bella.
Anaya dan Bella, juga Erna sudah berada di kamar pengantin perempuan menunggu waktu untuk turun ke bawah ketika Yusuf akan mengucapkan akad nikah.
Orang tua Bella yang berada di Singapura tadinya menetang keras pernikahan Bella. Juga mengingatkan Bella untuk segala konsekuensi atas semua keputusannya itu.
Bella bersikukuh untuk tetap melanjutkan pernikahan ini. Ayah Bella sendiri tidak bisa menentang keinginan Bella. Dan hanya bisa memberi restu dan mewakilkan akad Bella kepada Wali, karena mereka tidak bisa datang prosesi akad Bella.
Acara akad hanya di hadiri oleh beberapa orang saksi saja. Dan dibuat sesederhana dan sangat tertutup. Karena kabar pernikahan mereka harus di sembunyikan dari awak Media terlebih dahulu agar tidak menuai kontroversi publik.
Pamor dan kehormatan keluarga Khaidar tidak boleh tercemar oleh isu pernikahan ini, dan Erna sudah merencakan semuanya agar nanti kabar pernikahan ini terekspos oleh publik. Para awak media hanya akan melihat dan menyalahkan Zara saja, sebagai menantu yang tidak baik dalam keluarga 'Khadiar'.
Erna membawa Bella dan Anaya yang mengandeng lengan sisi Bella yang lainnya, dan ikut menemani calon mami barunya itu, dengan sangat antusias dan tersenyum bahagia.
Dia benar-benar melupakan mamanya, bahkan tidak peduli di mana dan sedang apa sang ibu kandungnya saat ini. Gadis keci itu benar-benar sudah seperti sang ayah yang hanya berkiblat pada kekuasaan dan harta saja yang lebih utama.
Bella dan Yusuf duduk bersandingan, dengan bapak penghulu di depannya. Tangan Yusuf terangkat dengan berat ketikan hendak menjabat tangan sang penghulu.
"Bisa kita mulai akadnya?"tanya sang penghulu.
Erna nyeletuk dengan antusias, "langsung saja pak! Tidak ada yang perlu di tunda lagi."katanya.
"Baiklah, mari Tuan Yusuf, jabat tangan saya. Ayah mempelai wanita anda sudah mewakilkan haknya kepada saya."
Yusuf menatap sang penghulu dengan wajah membeku. Namun akhirnya tangan itu menjabat tanganya, dengan suhu tangan yang sangat dingin. Yang dipikirkan penghulu itu bahwa Yusuf gugup, tapi nyatanya pria itu sangat ketakutan.
Dan Yusuf mulai mengucap akadnya, "Saya terima nikah dan kawinya Bella Anastasia Bramantyo dengan Emas 30 gram, dan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"
"SAH?"Kata penghulu.
Para saksi menjawab SAH dan pernikahan mereka benar-benar sudah terjadi. Tidak ada yang menghentikan mereka sampai titik terakhir. Tidak Zara, ataupun Khaidar sendiri.
Sampai ketika para saksi dan penghulu pulang, dan keluar dari pekarangan rumah Yusuf, mobil mewah lainnya memasuki pekarangan rumah itu dengan iringan beberapa mobil di belakangnya.
Suanana rumah itu yang terlihat bahagia bagi Erna, Anaya dan Bella, namun justru terasa mencekam bagi Yusuf yang sedari tadi merasa cemas akan perasaanya.
Suara deruan mobil dan ketukan langkah sepatu bergema di ruang keluarga membuat Yusuf dan yang lainnya berada di situ menoleh dan betapa terkejutnya mereka ketika KHAIDAR ada di sana, dengan beberapa ajudan berseragam yang berada di belakangnya.
"Wah, son! Kau melakukan pernikahan dan tidak mengundang papamu? Bagus sekali!" suara bass dan tepuk tangan mengejek dari Tuan Khaidar bergema di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY MAMA! (New Version)
Historical FictionWellcome back in my story Im sorry mama kembali hadir setelah berabad-abad hiatus bersama dengan authornya. Kini hadir dengan versi terbaru. Semoga kalian suka, no description just ready to read guys... Enjoy... 💗💖💗