Holla... Selasa hari ini waktunya UPDATE...
___________-
Pagi harinya mata Zara terbuka perlahan. Dia menatap langit-langit yang berwarna putih itu. Kemudian dengan kening berkerut, Zara melihat ke kanan dan ke kiri.
Sebuah tempat asing, yang tidak dikenalnya dan juga sebuah selimut dan pakaiannya yang sudah terganti.
Zara meneliti tubuhnya, dan seketika merasa panik saat meraba kepalanya yang ternyata sudah tidak tertutup kain hijabnya. Bahkan rambut hitam indahnya itu dengan indah terurai di sisi kepalanya.
Jantung Zara berdetak cepat, ketika mendengar suara langkah kaki yang terasa mendekat dari arah luar. Wanita itu menatap cemas ke arah pintu, lalu dia menarik selimut tebal itu menutup tubuhnya.
Zara melirik sebuah nakas di sampingnya yang ternyata ada hijabnya di sana. Tanpa pikir panjang Zara langsung mengambilnya dan memakai kain itu dikepalnya. Dengan ikan simpul yang dibuatnya di ujung kain hijab itu.
Sangkin takutnya Zara memberingsut ke sudut ranjang ketika engsel pintu kamar mulai terbuka. Debaran jantunya benar-benar kuat, dia sangat ketakutan atas apa yang terjadi padanya malam saat dia pingsan itu.
Mata Zara terpejam erat sambil menggumamkan doa, sampai kemudian sebuah suara terdengar, "Oh, kamu sudah sadar?"
Suara wanita?
Seketika mata Zara terbuka saat itu juga, dan dia benar-benar menghembuskan nafas panjang yang benar-benar lega ketika melihat sosok wanitalah yang menghampiri dirinya.
"Bagaimana keadaanmu?"
Zara mengangguk kaku dengan wajahnya yang masih terlihat tegang. Zara memperhatikan setiap gerak-gerik wanita dihadapannya. Juga tak luput darinya penampilan wanita itu yang bagi wanita seperti Zara.
Adalah pakaian yang sangat seksi. Yang tidak pernah dipakainya, bahkan ketika dirumah atau dihadapan suaminya dia selalu memakai pakaian yang cukup tertutup.
Sedangkan wanita di depannya saat ini. Dengan rambutnya yang berwarna pirang yang menawan. Yang terihat basah seperti tersirami air terjun yang mendamaikan dan juga celana pendek di atas paha yang bisa dibilang bagi Zara itu adalah dalaman untuknya.
Juga tanktop berwarna biru muda yang terlihat begitu ketat membungkus tubuh wanita itu yang sampai menunjukan sisi belahan dadanya membuat Zara menahan nafas karena terkejut.
Pakaian yang mengerikan! Pikirnya.
"Kenapa menatapku begitu?"
Mata Zara mengerjap ketika wanita itu bersuara, "Ah, maaf..., saya tidak bermaksud tidak sopan!"ujar Zara menjadi sangat kikuk.
"Apa pakaianku membuatmu tidak nyaman?"tanya wanita itu lagi. Sambil menaruh sebuah nampan yang berisikan makanan di nakas yang berada di samping ranjang Zara.
Zara menggeleng dengan sungkan, "Tidak-tidak. Hanya- sedikit tidak terbiasa,"jawabnya sambil menunduk.
Wanita itu hanya tersenyum tipis, "Hmmm, wajar jika wanita sepertimu berkata begitu."
"Tidak-tidak, maaf jika saya sudah tidak sopan!"tukas Zara cepat merasa jika sudah mengatakan sesuatu hal yang menyingung wanita di hadapannya.
"Sudahlah, lupakan saja. Siapa namamu?"
Zara menjawab, dengan senyum simpulnya, "Zara Areina Rasyid!"
"Nama yang bagus!"
"Terima kasih. Hmmm, nama anda?"
Wanita itu tampak mengulurkan tangannya kepada Zara, dengan senang hati Zara menyambut uluran tangan itu, "Melisa Jovanka Jaya."
"Terima kasih telah membantuku, dan membawaku kesini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY MAMA! (New Version)
Historical FictionWellcome back in my story Im sorry mama kembali hadir setelah berabad-abad hiatus bersama dengan authornya. Kini hadir dengan versi terbaru. Semoga kalian suka, no description just ready to read guys... Enjoy... 💗💖💗