014

1.9K 451 23
                                    

naiki lift menuju lantai 3, lewati pos administrasi pustakawan, isi daftar hadir sebagai formalitas di depan ruang referensi. hangyul dapati sihun duduk mengetik di salah satu meja baca. buku yang terbuka berada di samping laptop. kursi di sebelahnya tidak berpenghuni, diganti backpack yang hangyul tahu betul milik siapa.

"sihun," panggilnya pelan. sihun menoleh, kembangkan senyum diikuti alis yang naik.

"cari yohan?"

hangyul mengangguk.

"dia ada di belakang. coba cek bagian ekonomi atau pertanian."

"oke. makasih, hun."

"sama-sama, gyul."

hangyul tinggalkan sihun yang kembali mengetik. ia susuri rak-rak buku sambil lirik keterangan di pinggirnya. metode penelitian, sastra, budaya, komunikasi, peternakan—

yohan berjongkok di antara rak ekonomi dan sosiologi, susuri buku satu per satu dengan secarik kertas berisi kode buku yang dicari berada di tangan kiri. dia menepuk-nepuk pelan kaki kanannya sebelum bergeser menyamping.

"udah ketemu bukunya?" hangyul putuskan untuk interupsi. toleh kepala yohan cepat, mendongak ke atas dengan cengiran saat hangyul dekati dia.

"belom. ini rak 300-315 kan?"

hangyul mundur, periksa keterangan di samping rak dan anggukkan kepala. "bener kok. mau dibantu? kode bukunya apa?"

"305.563 sco. yang nulis james c. scott."

"305 ya ...," hangyul bergumam, cari buku dengan kode awal 305 untuk memudahkan. semakin turun, ia membungkuk. lama-lama terpaksa ikut berjongkok bersama dengan yohan. "305 berapa tadi?"

"563 sco."

"james c. scott? weapons of the weak?"

"iya! ketemu?"

hangyul menarik buku setebal kurang lebih empat centimeter dari kawan-kawannya, lalu berikan pada yohan.

"nih."

"damn. padahal gue udah nyari di situ tadi."

hangyul terkekeh. "yang penting sekarang udah ketemu." dia bangkit, ulurkan tangan pada yohan yang hendak berdiri. "masih ada lagi?"

yohan raih tangan hangyul, tumpukan bebannya pada kaki kirinya lalu sejajarkan tingginya dengan hangyul.

"udah. cuma ini aja," balasnya.

hangyul dahului yohan kembali ke tempat sihun. "tumben nyusul gue. ada sesuatu?"

"udah makan siang?"

"mau ngajak makan siang?"

"gua udah, sama ayam penyet tadi."

"lhaterus?"

"lu udah makan atau belum?"

"belum sih."

"yaudah. abis ini ke pujasera ya. sekalian ada yang pengen gua omongin."

"soal apa?"

sampai di dekat sihun, hangyul berbalik. gigi taring pada baris bawah mulut kelihatan jelas.

"nanti tau."








selamat hari sabtu!

inevitable ° gyulyohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang