inevitable ° gyulyoh

021

tentang salah atau tidaknya, yohan tak dapat menjawab. dia tidak bisa menilai secara objektif bila yang dirasakannya tak berbeda jauh dengan apa yang diucap hangyul. sudah jelas keduanya terbawa suasana.

lalu muncul pertanyaan, kalau memang sudah nyaman mau bagaimana?

sejak awal, mereka berdua berdiri pada pijakan yang salah. mau melanjutkannya saja? yakin tidak akan berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan?

lagipula, nyaman yang seperti apa yang mereka rasakan? yohan tahu, dan dirinya juga yakin hangyul pun sadar bila nyaman yang mereka rasakan adalah semu.

nyaman yang dimunculkan karena situasi dan kondisi mendukung itu. semu karena yohan tidak yakin di mana ia dan hangyul sebenarnya berpijak.

teman atau pacar (pura-pura)?

mereka tidak punya ketegasan dalam nyaman yang keduanya rasakan.

"nyaman sebagai apa?" yohan dapati dirinya bertanya.

hangyul kembali tercenung.

"gua ... gatau."

yohan tarik napas. sesaknya makin kentara. tangan mengepal dan terbuka, rasakan telapaknya mulai lembab. kepalanya menunduk. sulit buatnya tatap hangyul langsung.

"bohong kalo gue bilang gue ga ngerasa nyaman sama lu," ucapnya lambat, "karena apa yang gue rasain selama kurang lebih satu bulan ini ga beda jauh sama apa yang lu bilang. gue juga tau kita cuma masang status pacaran karena mantan lu. jadi, gue pikir, ga masalah kan liatin gimana kita sebagai pacar sama orang lain?

"tapi," yohan menarik napas kembali. "tapi, sikap lu sama gue di belakang layar, gyul, di saat kita ga perlu show off di depan orang-orang, bikin gue mikir lagi, kita ini sebenernya apa?"

hangyul masih bungkam.

"tadi, lu bilang kita boongan."

kali ini hangyul mengangguk. tidak dapat dipungkiri. lagipula memang faktanya begitu.

"kita udahin aja ya, pacaran boongannya."

yohan beranikan diri tatap hangyul yang kelihatan makin bingung membalasnya, lalu tawarkan senyum tak yakin.

"kalo mau, kita bisa mulai dari awal gyul, buat memperjelas di mana kita berdua berdiri. cuma temen, atau ...."

yohan biarkan kekatanya menggantung sembari menunggu reaksi hangyul.

hangyul kembalikan senyum yohan dengan lengkungan yang lebih yakin. sesak di dadanya sedikit berkurang.

gimana?