inevitable ° gyulyoh

005

yohan berikan totebag penuh tumpukan fotokopian pada yena untuk dibagikan setelah ambil satu buatnya. dia memilih kursi di baris keempat sebelah kiri merapat ke tembok.

sihun masuk ke kelas dan duduk di sampingnya setelah mereka bertukar sapa, letakkan kertas fotokopi yang diterimanya dari yena di meja dosen di hadapannya. meruyak tas untuk dapatkan pulpen dan membaca isi fotokopian sebelum kelas dimulai.

rajin benar. berbeda dengan yohan yang hanya melihat sekilas poin-poin pembahasan lalu sibuk dengan ponselnya. ada thread horor yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan di twitter dan yohan baru ingin membacanya sekarang.

"bener kamu lagi pacaran sama hangyul?"

yohan tidak pernah menoleh secepat itu. sihun di sebelahnya menopang dagu. suaranya kecil, tapi terdengar oleh hyeop yang baru datang dan duduk di baris ketiga.

"lo taken, han? sejak kapan?" intonasi hyeop lebih tinggi, lantas mengundang pasang-pasang telinga lain yang penasaran.

yohan simpan ponselnya pelan-pelan. sudut bibir ditarik keki.

"lee hangyul sosio 17, bukan? yang tadi nganterin lo?" ada sahutan dari depan. yohan tak lihat siapa.

yohan tarik napas dalam lalu hembuskan perlahan. ia mencoba mengontrol wajahnya. senyumnya terlihat lebih natural.

"iya," dia kemudian menjawab. "gue pacaran sama hangyul."

"dari kapan?"

"ga lama ini kok."

"siapa yang nembak duluan? lo?"

sebelum yohan menjawab, sihun mengusir mereka. ia minta maaf karena tidak bermaksud menarik perhatian. hyeop juga sama, namun yohan tidak mengindahkannya. beralasan kalau cepat atau lambat mereka akan tahu.

yohan berharap sedikit saja dari teman-temannya yang tahu.

"lu dapet kabar dari siapa?" yohan bertanya pada sihun setelah lewat beberapa menit. seingatnya, sihun dulu satu sma dengan hangyul. ia tahu setelah hangyul menyapa sihun ketika mereka bertemu di jalan selepas latihan.

"adik kelas di sma. dia nanya aku kemarin malem."

"mantannya hangyul ya."

sihun mendengus. "itu tau."

"tau soalnya gue dikasih tau."

"ga cemburu kan?"

yohan terbatuk. "gak. hangyul udah sama gue juga."