032

1.6K 342 43
                                        

bisa saja yohan bilang, ucapannya barusan adalah candaan tak berdasar. akan tetapi, pada kenyataannya, dadanya menjadi ringan setelah dia mengatakannya.

hangyul sebagai alasan sebenarnya dia putuskan untuk berhenti dari taekwondo terdengar lucu. lebih lucu dibandingkan alasan yang sering dia ucapkan dan rapal dalam hati: muak dengan taekwondo yang sudah bersama dengannya hampir seumur hidupnya dan ingin mencoba hal baru. ini terdengar lebih masuk akal, sekalipun masih diakui sinting oleh sebagian besar orang karena prestasi yang berhasil yohan torehkan.

kondisi kakinya tidak benar-benar fatal. namun yohan berkali-kali tolak tawaran rehabilitasi karena kembali pada alasan yang dibuatnya, dia tidak benar-benar ingin kembali pada taekwondo.

lee hangyul membuatnya tak ingin tekuni lagi taekwondo. dia muak, dan hangyul adalah penyebabnya. sekalipun yang dia lakukan adalah mengejar yohan, bersikap bodoh, cederai diri dan paksakan tubuhnya agar terus dapat bersaing dengan yohan.

hangyul katakan itu dengan mulutnya sendiri, bahwa ia ingin sekali kalahkan yohan di pertandingan resmi. dan untuk lakukan itu, sekalipun mereka berada dalam lingkungan yang sama, dia akan mati-matian berlatih untuk kejar ketertinggalannya.

mereka adalah teman. setidaknya, yohan anggap hangyul demikian. namun tidak dapat yohan tampik bahwa hangyul, selain anggap yohan teman, lihat dia sebagai saingan. saingan yang suatu hari ingin dia kalahkan.

dari sudut kecil hatinya, yohan merasa terancam. selama ini, dia selalu menjadi yang terbaik. kerja kerasnya membuahkan hasil semanis madu. berkali-kali yohan bertemu dengan saingan yang dia anggap dapat kalahkan dia, namun tidak satupun dari mereka yang sepersisten hangyul.

ketakutan yohan akan hangyul yang suatu hari kalahkan dia muncul dan membesar. perasaan buruk rupa yang berusaha dia pendam sedalam mungkin. karena pada dasarnya hangyul begitu baik. dan yohan merasa bersalah miliki perasaan semacam itu bersemayam di dalam dirinya.

perasaan buruk rupa itu meledak keluar pada pertandingan terakhirnya sebelum kecelakaan bus yang dia alami. karena perkara bodoh, dia kalah di babak penyisihan. rasanya memalukan karena dia didepak sejak awal. sedangkan hangyul yang ikuti pertandingan yang sama dengannya maju sampai babak final.

mereka ada di grup yang berbeda saat penyisihan, ada kemungkinan keduanya bertanding satu lawan satu bila yohan tidak kalah di babak pertama. alih-alih bertanding melawan dengan yohan, hangyul bertemu dengan atlet yang kalahkan temannya.

hangyul rebut juara satu.

yohan berikan selamat sembari candai hangyul kalau dia kalahkan yohan secara tak langsung. yohan alami kecelakaan bus kurang lebih dua minggu kemudian. lalu ucapan itu keluar; muak dengan taekwondo dan ia ingin berhenti.

maka yohan berhenti. abai dengan jeongguk dan ayahnya yang ingin dia kembali, dan berlari meninggalkan semuanya.

namun yohan tak dapat berlari menjauh dari hangyul.

yohan ingin sekali tertawa sekencang-kencangnya sampai suaranya parau. alih-alih lakukan hal serupa seperti jeongguk dan ayahnya, hangyul diam. hangyul tidak meminta agar dia kembali, justru hargai keputusannya dan bersikukuh untuk terus hantui yohan dengan kehadirannya.

dan yohan, tidak tahu diri, kembali memendam perasaan buruk rupanya sembari berpura-pura jalani hidupnya yang baru dengan baik.

sampai detik ini.

muka hangyul merah. tangannya dikepal kuat. dia tidak terlihat senang dengan ucapan yohan yang kelihatan main-main.

"candaan lu ga lucu, han."

yohan katakan, tidak, dia tidak bercanda. dia serius. hangyul adalah alasannya berhenti dari taekwondo. dia keluarkan semuanya, tentang perasaan buruk rupa yang dia pendam lama. dia beritahukan semuanya pada hangyul.

hangyul kembali diam. seperti saat yohan memberitahunya kalau dia akan berhenti dari taekwondo berbulan-bulan yang lalu.

diam. mematung. lantas pergi tanpa ucapkan pamit.























yuk lah hujat yang nulis.

inevitable ° gyulyohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang