020

2K 479 124
                                        

"mau udahan aja?"

hangyul termenung. yohan hela napas. dia sudah menduga cepat atau lambat, topik ini akan hangyul angkat.

kamis tempo hari, hangyul bertemu dengan wonjin. mereka diharapkan semoga langgeng. yohan tertawa saat mendengarnya. lucu, didoakan begitu padahal tidak benar-benar berpacaran. tapi menjadi buah pikirnya sepanjang jalan menuju rumahnya.

obrol lewat pesan juga panggilan video sama sekali tidak singgung lagi wonjin. padahal sebetulnya yohan gatal ingin bertanya. apa saja yang diperbincangkan hangyul kala ia bertemu dengan adik kelasnya itu? hangyul hanya sedikit berikan informasi, berkebalikan dengan seriusnya dia yang sampai susul yohan ke perpustakaan universitas. seolah ada yang sengaja digantung.

tentu saja tentang kapan mereka sudahi status pura-pura ini, pikirnya.

sudah sekitar satu bulan. tidak lama, namun juga bukan waktu yang sebentar. yohan senang habiskan waktu bersama hangyul selama itu.

bukan berarti mereka jarang habiskan waktu bersama sebelum ini, hanya saja intensitasnya menjadi semakin sering. kemana-mana berdua. tidak bertemu paling banter lewat satu dua hari. itu semua karena mereka akui pada orang-orang kalau keduanya berpacaran.

kalau mereka akhiri ini sekarang, tidak akan ada yang berubah kan? mereka akan kembali ke titik sebelum hangyul pinta bantuan yohan di malam itu.

teman dekat.

yohan sempat keluarkan sambat pada sihun tentang kemungkinan dia terbawa suasana. dia sadar kalau dirinya sudah terpengaruh. ada garis yang dia dan hangyul lewati walau hanya sejengkal jari tangannya, yang mungkin saja tak akan pernah mereka lakukan bila keduanya terus berstatus teman.

rasa nyaman yang telah terbiasa dirasakan justru jadi menyesakkan sekarang.

yohan bereskan piring makan, tutup kotak tupperware dan simpan di meja, lalu simpan piring kotor dekat rice cooker yang jarang hangyul gunakan. masuk ke kamar mandi sekadar cuci tangan.

hangyul masih duduk diam di lantai berkarpet.

"gyul?"

hangyul menoleh macam orang linglung. yohan kembali duduk di hadapannya.

"gimana?" yohan buat intonasinya sesantai mungkin.

yohan menunggu.

"sebenernya ... gua ga yakin sama apa yang bakal keluar dari mulut gua sekarang," hangyul mengambil jeda. "gua tau kita cuma boongan. jadi udah jelas kita bakal selesai. tapi salah ga kalo gua bilang gua nyaman sama lu?"













punten. aku update sekali lagi buat hari ini gara-gara gemes mampus sama yohangyul di vlive 😭😭😭

eniwei, ada yang mau mutualan sama aku di twitter gaaa, biar bisa ngehype yohangyul bareng gituu ;;

usernameku di twitter sama kayak yang ini, cari aja @guantumleab nanti ketemu :') ketuknya lewat mention aja ya hehe, atau dm juga bole :)

inevitable ° gyulyohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang