007

2.4K 533 6
                                    

yohan memutar acak playlistnya di spotify, biarkan lagu mengalun dalam volume rendah. dia terdampar di kamar hangyul, menunggu pacar pura-puranya itu selesai bekerja sampai lupa kalau kosannya punya jam malam. bukan pertama kali yohan menginap di tempat hangyul, justru tidak terhitung sampai dia hapal setengah penghuni kosan hangyul.

waktu yang salah-nya fiersa besari gantikan location unknown milik honne. yohan ikut bersenandung.

"tidur, han." hangyul beri perintah. ia baru keluar dari kamar mandi dengan wajah yang basah, raih handuk yang digantung di belakang pintu untuk keringkan kulitnya.

"gapapa lah begadang bentar. mumpung besok gue ga ada kelas pagi."

"gua iya."

"ya udah sana tidur kalo gitu."

hangyul berdecak, hampiri kasur yang digelar begitu saja di atas lantai tanpa ranjang. karpet lipat terbentang di sisinya, lumayan halau dingin ubin lantai. hangyul tak pakai selimut, sengaja membiarkan yohan memakainya sebagai penghangat tambahan. setidaknya, itu yang bisa hangyul tawarkan kepada yohan yang tak mau mengambil alih kasur hangyul yang sesungguhnya bisa muat oleh keduanya bila ingin berdempet-dempetan.

hangyul mengecek pengaturan alarm pagi pada ponselnya sebelum menjatuhkan kepalanya ke atas bantal, bergumam kemudian agar yohan tak usah paksakan diri untuk terjaga semalaman.

yohan tidak menggubrisnya. dia mengecilkan lagi volume lagu yang diputar. mengambil satu dari sekian buku milik hangyul di dalam rak, membacanya selama lima menit sebelum mengembalikannya lagi ke dalam barisan buku. ia meraih ponselnya yang tersambung dengan kabel charger.

tumpukan notifikasi instagram dia lihat sekilas satu per satu. kak seungyoun dan yuvin menandainya dalam snapgram masing-masing dengan fotonya dan hangyul yang sedang mengobrol sembari hangyul membuat minuman hangat pesanan pelanggan. jepretan mereka akan terlihat biasa saja jika bukan karena konteks yang disampaikan mereka dalam beberapa kata.

pasangan baru, kira-kira. sahabat jadi cinta, satu lagi mengungkapkan.

selama di angkringan, dia dan hangyul bersikap seperti biasa walau diserang berbagai kalimat godaan dan sindiran halus tentang mengapa mereka menyembunyikan hubungan keduanya. ucapan selamat dan doa semoga langgeng tak lupa diucap. walau yohan membalas semuanya dengan gurauan dan timpalan terima kasih, kalau boleh jujur, dia merasa sedikit bersalah.

dia dan hangyul tak benar-benar berpacaran. entah sampai kapan mereka akan berpura-pura. hangyul belum memberitahunya dengan jelas.

yohan hanya berharap setelah ini selesai, pertemanannya dengan hangyul tidak berubah.

membaca cerita fiksi gratis di sela-sela waktunya bermain twitter sedikit membuat imajinasinya berlarian kesana-kemari.









nite nite, update terakhir buat hari ini. semoga besok aku bisa update sebanyak ini juga haha

inevitable ° gyulyohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang