hangyul izin pergi lebih dahulu. tak ingin terlena lebih jauh dengan obrolan yang semakin seru bila ia terus menetap. makan malam sudah selesai, sisanya tinggal senda gurau demi akrab-akrab bersama kawan satu ukm.
somi mengeluh karena dia masih ingin bertanya perihal yohan. hangyul tanggapi dengan tawa, lalu beralasan kalau dia harus cepat pergi ke angkringan.
seperti rencana yang sebelumnya jeongguk bicarakan, kakak tingkatnya itu langsung usulkan untuk pindah ke angkringan saja. namun, tak ingin pecahkan atmosfer yang memang sudah nyaman dibangun, hangyul mengelak. di angkringan juga ada kemungkinan dia tak dapat banyak bersantai. kalaupun memang ada waktu, dia harus bolak-balik antara teman-teman ukm dan pekerjaannya.
"kalo gitu entar kita nyusul aja," putus yugyeom wakili jeongguk dan anak-anak. hangyul tidak keberatan. tapi dia tak dapat berjanji akan sering-sering bergabung.
"tenang," jeongguk berucap. "kata urang juga, entar urang ngomong sama si seungyoun."
"serah dah bang," balas hangyul sambil terkekeh. "gua cabut dulu ya."
hangyul sampai di angkringan pukul tujuh lewat. seungyoun sudah standby di meja kasir, menunggu dua mahasiswa putuskan minuman yang ingin mereka pesan. dia sempatkan mengangkat tangan pada hangyul untuk menyapa.
hangyul simpan tas yang dia bawa di belakang, lalu bergabung dengan yuvin yang sedang seduh susu jahe. dia tidak sempat basa-basi dan langsung ulurkan bantuan.
"ada lagi?"
"udah beres sih. ini sama teh tarik," ucap yuvin. "mau nganter?"
"sini dah. siapa yang mesen?"
"hyojung."
"oke."
hangyul teriakkan nama hyojung di antara kumpulan-kumpulan anak muda sambil bawa dua gelas di atas nampan. balasan datang dari enam orang perempuan di tengah-tengah lapang. dilihat dari gelas-gelas di atas meja plastik di antara mereka, sepertinya pesanan yang hangyul berikan adalah pesanan susulan.
kembali ke stand, hangyul langsung ambil pesanan lain yang sudah jadi untuk kembali antarkan ke pelanggan. tambahan pesanan yang dia terima juga langsung disampaikan pada seungyoun untuk dicatat.
"bang. nasi kucing yang teri dua sama usus tiga, terus telor puyuh satu. atas nama eunbi."
"eunbi ya. bentar," mencari di antara kertas-kertas nota, lalu tersenyum setelah seungyoun temukan nama eunbi. "tadi apa aja?"
"nasi kucing teri dua, usus tiga sama telor puyuh satu."
"okesip."
sudah habis tugasnya untuk sementara waktu, hangyul ambil gelas buat dia isi dengan air putih dan meminumnya. jinhyuk menggantikannya untuk antarkan pesanan, lalu gantikan seungyoun di depan kasir yang pergi ke belakang. muka seungyoun masam. entah apa yang dia bicarakan dengan jinhyuk sebelum jinhyuk tukar posisi dengannya.
hangyul pancing ponsel di saku celana. cek pesan, temukan tiga menit yang lalu jeongguk kabari kalau dia dan yugyeom akan menyusul ke angkringan tak lama lagi. jeongguk tidak sebutkan sisa anggota ukm yang tadi ikut makan di warung pajawan. entah mereka akan ikut (hangyul ragu semua akan ikut) atau memang cuma jeongguk dan yugyeom saja yang akan datangi hangyul di angkringan.
dari jeongguk, dia pindah ke yohan.
yohan
last seen today at 18:49skrg di angkringan
td abis makan sama anak2 ukm
yg namanya somi pengen ketemu sama lu
ngefans elu katanya wkwk
19:37selamat siang. aku kangen.
![](https://img.wattpad.com/cover/199050033-288-k255969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
inevitable ° gyulyoh
Fiksi Penggemarpanik disamperin mantan, hangyul nyeletuk kalo kim yohan itu pacar barunya. +fake/pretend relationship au +texting