024

2.2K 446 54
                                        

sehabis bubar latihan, bang jeongguk ajak anak-anak makan malam bareng. alasannya sekalian buat bonding. tidak semua ikut, tentu saja. woojin pamit duluan, ada janji dengan mas minhyun, pacarnya yang baru lulus agustus kemarin. hangyul pun ingin tolak ajakan bang jeongguk, namun lehernya keburu dipiting sambil kena ancam halus kalau dia mesti ikut juga. sekalian tebus absennya kemarin-kemarin, katanya.

"tapi gua mesti ke angkringan abis ini, bang."

"makan doang ga bakal lama, gyul."

"makannya bentar, nunggu sama ngobrol abisannya yang lama."

punggung hangyul kena tepuk keras dua kali sambil bang jeongguk ketawa atas balasannya.

"pindah ke angkringan gimana? gawe sambil nongkrong biasanya sabi. entar urang ngomong juga lah sama si seungyoun."

karena tak enak bila menolak lagi, hangyul akhirnya setuju. termasuk dirinya, ada delapan orang yang ikut bonding kecil-kecilan di warung pajawan belakang koramil. yunseong dan soobin dari angkatan kedua; somi, ryujin dan junho (yang ternyata satu jurusan dengan hangyul) dari tingkat pertama. satu lagi, bang yugyeom yang tidak datang latihan ternyata ikut bergabung dengan mereka.

rasanya sudah lama hangyul tidak kumpul-kumpul dengan anak-anak ukm taekwondo. latihan juga semakin jarang dia lakukan. akademik dan kepanitiaan sedot waktu luangnya, belum lagi ditambah dengan pekerjaannya bersama kawan-kawan dekat di angkringan.

libur semester kemarin saja hangyul habiskan untuk ikut survey lipi, kebetulan dapatkan link buat apply sebagai enumerator. pulang ke rumah kurang dari seminggu, tak bisa lama karena dia mesti tunaikan kewajibannya urusi persiapan ospek dan tetek bengeknya. sampai sekarang, hangyul belum pulang lagi ke rumah. kangennya cuma dia obati lewat telepon panjang saat ada waktu senggang.

hangyul pesan nasi goreng ayam dengan telor ceplok. pilihan kawan-kawannya tidak berbeda jauh. sambil menunggu makan malam mereka dibuat, angkatan paling tua yang lebih banyak umpankan tanya. tapi tidak butuh effort tinggi buat riuhkan lingkaran mereka. sepuluh menit dan candaan sudah dilempar kesana-kemari.

dengan pesanan yang datang satu per satu, obrolan tidak surut begitu saja. bang jeongguk senggol topik menyoal kompetisi taekwondo tingkat lokal dua bulan ke depan, lalu pertanyakan kesiapan yang ingin ikut wakili ukm mereka. kebanyakan dari anggota yang hadir sudah berpengalaman, tekuni taekwondo sejak smp dan sma. hanya ryujin seorang yang benar-benar baru.

hangyul ditawari, namun dia beri jawaban untuk pikir-pikir lagi. kemungkinan besar tak akan ikut, di luar dari kebiasaannya yang selalu sempatkan diri untuk jajal kemampuannya.

"tapi woojin ikut kan bang?"

"ikut. ngarepnya sih maneh juga, gyul," balas bang jeongguk kecewa. dia sendiri tak dapat ikut serta karena harus persiapkan proposal seminar usulan penelitian. "yohan gimana betewe?"

yugyeom senggol jeongguk dengar kawannya sebut nama yohan. sebelum hangyul buka mulut, somi interupsi alur bicara.

"yohan kim yohan maksudnya, kak?"

satu lagi yang sepertinya mengenali yohan.

bang jeongguk konfirmasi tanya somi. "iya, som. sampe semester kemarin masih gabung sama ukm kita. nih, pacarnya," ungkapnya sambil tuding hangyul.

karena memang sudah terlanjur basah, hangyul mengiyakan. dia dan yohan tidak bahas harus diapakan status mereka yang telah diketahui banyak orang. dibiarkan saja begitu. apabila lancar, memang sudah jadi gambaran bila mereka sedang menuju ke arah sana.

pacar.

tapi kali ini pacar betulan.

inevitable ° gyulyohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang