013

2K 456 34
                                    

hangyul tidak dapat tentukan apakah ia puas atau tidak dengan reaksi wonjin, yang berujar senang dengan berita bahwa dia berpacaran dengan yohan. hangyul tahu wonjin keluarkan tanggapan itu dari hatinya, tentang harapan agar hubungan hangyul dengan yohan dapat bertahan lama.

akan tetapi, pada kenyataannya, mereka tidak benar-benar berkencan.

hangyul mendadak gelisah. rasa tak yakin menyergapnya tiba-tiba seperti guyuran air. dia jadi pertanyakan kembali keputusan bodohnya, hampir satu bulan yang lalu, ketika ia datangi yohan malam-malam demi realisasikan kebohongan yang diucapnya pada wonjin.

sesungguhnya, apa yang ingin dia kejar? perkara move on harusnya tidak perlu diseriuskan dengan miliki gandengan baru. kalau lupa ya lupa saja sudah. tidak perlu sampai tuntut diri untuk memiliki yang lain sampai berpura-pura, lantas menyeret orang lain ke dalam tuntutan skenario bodohnya.

hangyul memang bodoh. yohan saja sering katai dia begitu.

(oh, benar. hangyul jadi ingat nama kontaknya di ponsel yohan. sigoblok.

kookheon sempat lihat ketika intip ponsel yohan dan tertawakan hal itu bersama anak-anak angkringan, katakan kalau yohan punya selera yang bagus namai kontak pacarnya, yang kemudian dibalas oleh yohan sampai buat riuh;

"cuma gue doang, bang. yang lain ga boleh.")

selama kurang lebih satu bulan, hangyul nikmati waktu yang ia habiskan dengan yohan. tapi tidak seharusnya mereka terus berpura-pura.

hangyul ingat di awal, yohan bertanya harus berapa lama mereka lakukan ini. saat itu dia tak punya jawaban. sekarang dia memilikinya.

sudah waktunya mereka akhiri skenario yang mereka berdua mainkan.



yohan
online

perpus pusat

sini aja nyusul

gue lagi nyari referensi tugas kelompok sama sihun

bentar lagi beres kok
13:57








jadi, satu bom sudah dijatuhkan.

inevitable ° gyulyohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang