sihun menolak ajakan hangyul dan yohan untuk bergabung bersama mereka makan siang ke pujasera. ada keperluan lain bilangnya.
"bem?"
"iya," sihun membalas. "lagian ga enak juga kalo aku jadi nyamuk kalian berdua," sambungnya, diikuti protes yohan yang gelagapan. hangyul tidak banyak berkomentar.
mereka berpisah di pelataran parkir gedung perpustakaan. sebelumnya yohan menumpang motor sihun, masih keras kepala tak ingin bawa kendaraan pribadi ke kampus.
mereka sampai di pujasera sekitar jam setengah tiga sore. satu dua pedagang sudah berbenah. yohan mengeluh karena jongko nasi goreng adalah salah satunya. pada akhirnya dia pesan soto babat dan jus mangga stroberi. hangyul yang sudah makan siang pilih beli teh kemasan dan dua bungkus keripik pedas seribuan.
hangyul tidak tahu waktu yang tepat untuk dia membawa topik yang ia bahas. yohan terlihat nikmati makan siangnya. tidak mau sampai dia berhenti lahap sotonya. tonton yohan makan selalu jadi kegemaran hangyul. nafsu makannya besar. dia akan makan banyak terlebih bila ia sedang bahagia.
nafsunya akan merosot jatuh bila gelembung emosi negatif penuhi pikirannya. yohan akan menolak untuk mengisi perutnya bila marah, kesal dan sedih mengambil alih.
hangyul pernah menghadapi yohan ketika ia mogok makan sampai jatuh sakit. walau bukan yang menjadi sasaran emosi negatif yohan, dialah yang paling sering recoki si mantan atlet taekwondo untuk makan.
"tadi katanya mau ngomongin apa?"
karena banyak diamnya, yohanlah yang ambil inisiatif dengan singgung obrolan kecil mereka di perpustakaan.
"nanti aja. sekarang makan dulu," timpal hangyul. ia topang dagu sambil perhatikan pedagang ketoprak kemasi barang-barangnya. sekarang pukul tiga.
"kalo kelamaan nantinya gue ketinggalan travel."
topangan dagu dilepas. postur punggung hangyul seketika tegak.
"mau balik rumah?"
"mm-hm."
"katanya kemarin ga bakal jadi."
"ga tega sama mama gue mundur-mundurin terus kapan bisa pulang. mumpung minggu ini ga ada apa-apa, terus jumat juga gue ga ada jadwal kuliah kan. jadi pulangnya hari ini aja."
"jam?"
"lima. mau nganter gue ke pool?"
"boleh."
perkara kemelut hangyul mengenai bagaimana akhiri hubungan pura-puranya dengan yohan terpaksa ia dorong ke belakang. nanti, hangyul yakinkan diri. ia bisa bahas itu setelah yohan kembali dari rumah.
"di rumah rencana sampai kapan?"
bibir yohan menipis sampai membentuk garis. "entah. minggu pagi kayaknya. atau sabtu. yang penting setor muka."
selesai makan, yohan kembali singgung hangyul.
"oke, sekarang ngomong. gue udah beres makannya." ia seruput jusnya yang tidak seberapa lagi sampai sedotannya keluarkan suara pertanda jusnya habis.
"tadi gua ketemu wonjin di kantin."
"terus?"
"bilang supaya kita langgeng."
yohan terbatuk. untung sekali ia sudah selesai meminum jusnya. batuknya diikuti tawa.
putusnya kutunda. biar makin sakit nanti wkwk.
selamat pagi yang kepagian btw ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
inevitable ° gyulyoh
Fanfictionpanik disamperin mantan, hangyul nyeletuk kalo kim yohan itu pacar barunya. +fake/pretend relationship au +texting