Eyes

8.7K 557 24
                                    

Hari ini, Huang Renjun memutuskan untuk menginap di apartemen calon suaminya sebut saja Mawar eehhh Lee Jeno lebih tepatnya. Jeno yang mendengar hal tersebut setelah menerima telfon dari Renjun langsung saja hatinya berbunga-bunga. /Bucyeennnn, Plak/

Dengan senyum bulan sabit yang masih terkembang dia mulai masuk ke kamar mandi untuk mandi. /Yaiyalah masa mau masak :)/

Di lain tempat, seorang lelaki sedang menunggu bus dengan bosan sambil menggenggam paper bag yang berisi camilan untuk kekasih bongsornya. Huang Renjun memilih untuk menginap karena orang tuanya berangkat ke Vietnam siang tadi. Dan Renjun benci sendirian di rumah nya yang tidak bisa dikatakan kecil. Oleh karena itu dia menghubungi Jeno dan mengatakan akan menginap. Jeno yang pada dasarnya bucin tentu saja menjawab pernyataan Renjun dengan antusias yang kelewat batas.

🍭🍭🍭

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit dengan bus, Renjun akhirnya tiba di apartemen Jeno. Tanpa memencet bel dia langsung saja menscan kartu yang menjadi akses masuk ke apartemen Jeno. Jangan tanya dia mendapatkan kartu itu dari mana oh ayolah baca lagi dari atas siapa Huang Renjun itu :)

"Jeno~~~" Renjun memanggil dengan nada lembut nya.

Jeno yang baru saja selesai berganti pakaian langsung keluar dari kamarnya untuk menemui kekasih hatinya yang semakin hari semakin terlihat menggemaskan. Apalagi rambutnya yang sekarang dicat warna hitam. Ingin Jeno karungin aja gemes soalnya.

"Iya sayang aku disini, tadi kesini nya gimana?" Jeno bertanya sambil memeluk tubuh mungil Renjun.

"Tentu saja diantar oleh supir, supir bus hehehe." Renjun cengengesan dan mulai mengeluarkan camilan yang dia bawa.

Jeno yang melihat camilan pun langsung berbinar-binar. Melupakan sejenak kekasihnya yang tengah memandangnya dengan pandangan gemas. Selalu seperti itu, Jeno dengan camilan adalah hal yang paling tidak bisa dipisahkan. Maklum bongsor. Ternyata hobinya ngemil. /Sama jen kayak gue hehehe/ ga nanya bgst. Oksip

Dan akhirnya Jeno menghabiskan semua camilan yang dibawa oleh Renjun. Padahal itu stok untuk nya selama satu minggu. Dasar Lee Rakus Jeno.

Saat ini, Jeno dan Renjun tengah berada di balkon apartemen Jeno yang luasnya tidak seberapa tapi sangat nyaman digunakan untuk bersantai pada sore hari sebelum matahari terbenam. Seperti sekarang misalnya. Jeno dengan posisinya menghadap Renjun dan Renjun yang melihat indahnya sunset.

"Can i borrow your eyes?" Jeno membuka suaranya.

Renjun yang baru tersadar mengerutkan alisnya, "Ha?"

Jeno dibuat gemas, "I want to tidy my hair."

Renjun masih diam. Akhirnya Jeno membuka suaranya lagi.

"Can i borrow your eyes, Renjunie?"

Akhirnya Renjun pun mengangguk.

Sambil memegang dan mengelus pipi gembil Renjun dan mendekatkan kening mereka, Jeno berkata "See, now I'm in your eyes, baby."

Ahuejfnkskdkdoskdk

Renjun memerah seketika, langsung saja dirinya menghambur ke pelukan Jeno sambil mencubit pelan perut ber-abs Jeno. Dan Jeno pun membalas pelukan Renjun tak kalah eratnya.

Mereka berdua berpelukan dengan senyum yang kian melebar.




























Aku yg melihat NOREN terus berlayar :

Aku yg melihat NOREN terus berlayar :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kapel of the years eheheh

Kapel of the years eheheh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bye.

Chéri [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang