Friend-Hate Relationship

3.8K 295 153
                                    

Renjun menggeliat didalam selimut tebal miliknya. Matanya sedikit demi sedikit terbuka karena cahaya menyilaukan sang mentari pagi yang menembus jendela kamarnya. Mengerjapkan kedua matanya guna mengumpulkan kesadaran. Akhirnya setelah kesadarannya terkumpul sempurna, dia berjalan gontai sambil membawa handuk yang disampirkan di pundaknya. Menuju ruang yang paling menyebalkan baginya; kamar mandi.

"Ah sial, dingin banget airnya. Apa nggak usah mandi aja ya?" Renjun menimang-nimang keputusannya. Akhirnya dia hanya mencuci muka dan juga menggosok gigi. Dan juga tidak lupa membasahi ketiak, belakang kepala dan juga kakinya. Agar terlihat jika dirinya sehabis mandi. Padahal mah...

Setelahnya, Renjun keluar dari kamar mandi dan langsung menuju kamarnya. Berdiri didepan cermin seraya memegang wajahnya.

"Ganteng seperti biasanya. Tapi masih jomblo aja. Apa gue harus ganti gaya rambut?"

Mark yang melihat adiknya berbicara sendiri dengan cermin pun menyahut,

"Halah jarang mandi gitu sok-sokan ngaku ganteng."

Renjun merengut.

"APASIH KAK?! RESE BANGET! GAK BISA LIAT ADEKNYA SENENG DIKIT APA?"

Mark segera berlari karena mengetahui adiknya tengah berada dalam mode maung. Mode maung adiknya tidak pernah main-main. Dulu saja pernah saat Mark menggoda Renjun perihal tinggi badan, langsung tanpa ragu Renjun menendang bokongnya hingga sulit digunakan untuk duduk selama 3 hari. Mark bergidik ketika membayangkan nya.

"Dih amit-amit untung gue sempet kabur, you're safe my ass." Mark menepuk-nepuk pantatnya.

Dikamar nya, Renjun mendumel seraya menyemprotkan parfum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikamar nya, Renjun mendumel seraya menyemprotkan parfum.

"Punya kakak satu aja bikin kesel mulu kerjaannya tiap hari. Heran."

Setelah selesai, Renjun langsung berpamitan pada Mama. Papa Renjun sedang ada dinas jadi setelah berpamitan pada Mama dia segera menuju ke garasi. Memasuki mobil yang baru diberikan oleh Papa nya setahun yang lalu. Dan meninggalkan pekarangan rumahnya dengan kecepatan tinggi.

Saat berada di belokan kompleks perumahan nya, Renjun tidak memperhatikan kecepatan nya yang tergolong tinggi untuk belokan. Akhirnya dia tidak sengaja menyerempet seseorang sampai-sampai orang itu tertindih motor nya sendiri.

"Aduh mampus mampus mampus!" Renjun segera turun dari mobilnya dan menghampiri orang itu.

"Aduh mas maaf saya nggak sengaja sumpah!" Renjun berkata sambil mendirikan motor lelaki berhelm full face tersebut.

"Mas nggak papa kan? Ada yang sakit?" Renjun membantu lelaki itu berdiri dan langsung memapahnya untuk duduk di emperan toko depan belokan kompleks nya yang kebetulan masih tutup.

"Mas jawab dong, khawatir nih saya!" Renjun berkata tidak sabaran. Bukan apa-apa, bagaimana jika mas-masnya ini mendadak bisu?!! Bisa berabe urusannya.

Chéri [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang