Te Amo

3.2K 343 77
                                    

Being your boys...
That's all I want.

—Jeno











"Jun, your crush!" Haechan memekik pelan dan menggeplak lengan Renjun yang masih asyik membaca buku tentang Harry Potter.

"Ck apasih Chan!" Renjun mendelik sambil mengusap lengannya yang terasa panas.

"Itu si Jeno, lagi mesra-mesraan sama Jaemin."

Renjun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lapangan basket. Disana terlihat Jeno—Renjun's crush— tengah mengusak rambut basah milik Na Jaemin.

Dari yang Renjun dengar, Na Jaemin adalah sahabat Jeno. Tetapi rumor yang beredar tak selaras dengan tingkah laku keduanya saat di sekolahan.

Jeno yang senang skinship dan Jaemin yang tak pernah menolak pun menjadikan rumor jika keduanya tengah berpacaran. Status persahabatan seolah tak kasat mata.

Renjun hanya menghela nafas, ia tidak bisa berbuat apapun selain melihat Jeno dari kejauhan. 

Mengabaikan keadaan hatinya yang sebenarnya tercubit karena perlakuan Jeno pada Jaemin yang diatas wajar sebagai seorang sahabat.

"Jun, are you okay?"

Renjun hanya mengangguk lemas. Dan ia meneruskan kegiatan membacanya dengan pikiran yang melayang kemana-mana.

"Hey, cerita aja sama aku kalau kamu butuh apa-apa." Haechan berujar.

Haechan tau jika Renjun sebenarnya cemburu. Tetapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Jeno enggan berbicara dengan semua orang kecuali pada Jaemin.

 Tetapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karena Jeno enggan berbicara dengan semua orang kecuali pada Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lapaaar." Renjun menepuk-nepuk perutnya yang terus berbunyi.

Ia berjalan menuju ke ruang makan sebelum bertemu Mama nya di depan ruang keluarga.

"Mau kemana Ma? Kok buru-buru?"

"Adek, maaf ya Mama harus balik ke kantor. Berkas penting Mama ketinggalan."

Renjun cemberut.

"Padahal Adek lagi lapeeer banget loh Ma."

"Makan di luar aja ya? Maaf Mama bener-bener harus ke kantor lagi sekarang." Mama mengelus rambut Renjun, mencoba memberikan pengertian.

"Tapi, bolehin Adek makan ramyeon ya hehe,"

"Yaudah deh, sekali ini saja tapi."

"Makasih Ma!" Mama Renjun mencubit hidung mancung anaknya dan pamit untuk berangkat.

"Ah akhirnya makan ramyeon lagi." Renjun pun berjalan menuju dapur dan membuka lemari tempat penyimpanan makanan instan. Dan ternyata stok ramyeon nya habis.

Chéri [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang