Caring Him

3.2K 319 67
                                    

“You're my person, Renjun.”

—Jeno













"Babe, aku mau hotpot."

Jeno menggeleng yang membuat Renjun cemberut.

"Kenapa sih?!" Jeno mendekat ke arah Renjun yang tengah menyipitkan matanya sambil bersidekap.

Mengelus tangan mungil yang tengah di tekuk itu, Jeno lagi-lagi tersenyum,

"Besok kita ada flight babe ke Indonesia, aku nggak mau perut kamu bermasalah. Makan bibimpap aja ya?"

Renjun hanya menggaruk hidungnya dan langsung tersenyum gigi. Mencubit gemas pipi Jeno,

"Aku lupa sayang hehe, makasih ya udah diingetin. Sayang kamu."

Jeno membalas perkataan Renjun dengan elusan di tangan mungilnya. Ia memaklumi kebiasaan Renjun yang pelupa. Bukan apa-apa Jeno melarang ini itu, karena dulu Renjun sempat diare saat melakukan flight ke Thailand. Membuat Jeno kalang kabut di pesawat.

Ia harus menemani Renjun ke toilet yang tidak hanya sekali dua kali. Bahkan diare Renjun sampai membuat si pemuda mungil itu lemas.

Jeno akhirnya menggendong tubuh lemas Renjun setelah selesai di toilet dan menidurkan kekasihnya itu di dekapannya. Untung saja saat itu malam hari, jadi penumpang lain tidak memandang mereka secara terang-terangan.

 Untung saja saat itu malam hari, jadi penumpang lain tidak memandang mereka secara terang-terangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah siap ke Indonesia lagi?" Jeno bertanya sambil mengelap peluh di dahi Renjun.

Mereka sehabis latihan untuk koreografi lagu 119. Renjun masih agak kesusahan untuk koreografi nya, maka dari itu Jeno mengajaknya untuk latihan agar Renjun tidak lagi mengalami kesulitan.

"Udah dong, aku mau makan manggis lagi disana hehe."

"Makan akunya kapan?" Jeno hanya mesam-mesem, membuat Renjun memelototkan matanya.

"Kamu mah besok aja kalau udah di Indonesia, haha."

Jeno beringsut mendekati Renjun,

"Serius?" Jeno memandang Renjun dengan tatapan yang memohon.

"Iya sayang, kali ini aku bolehin kamu."

Jeno sangatlah bahagia. Entah mengapa setelah kejadian diare Renjun tempo hari, membuat Renjun lebih memanusiakan Jeno.

Biasanya saja jika Jeno memohon atau beraegyo, tangan Renjun sangat siap untuk menampolnya. Tetapi kali ini Renjun malah mendusel manja di dada bidang Jeno.

"Rejeki orang ganteng," batin Jeno menjerit.

"Rejeki orang ganteng," batin Jeno menjerit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chéri [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang