Lucky Dare

5.4K 391 149
                                    

Renjun sedang menikmati hawa malam di balkon kamar tidur nya. Memandang langit malam yang ditaburi ribuan bintang. Diliriknya ranjang king size miliknya, Lee Jeno atau tunangannya itu masih terlelap. Jeno memang berencana menginap malam ini.

Renjun tiba-tiba saja teringat pertemuan pertamanya dengan Jeno yang sangat konyol. Biar Renjun cerita kan ya. Kejadian ini 2 tahun lalu saat Renjun masih duduk di bangku SMA tingkat akhir.

Flashback

Suasana di ruang kelas hari ini cukup ricuh. Bagaimana tidak? Jika seharusnya jam 8 pagi adalah jadwal mata pelajaran Bahasa Inggris lain halnya dengan hari ini. Rapat guru diadakan secara mendadak yang sontak memberikan mood yang baik untuk para siswa siswi. Termasuk salah satu siswi yang masih menggunakan roll rambutnya itu. Siapa lagi jika bukan Huang Renjun?

"Rasain lo, kena terus kan! Hahaha" Ucap gadis dengan bibir mungilnya. Memang sejak tadi dia terhindar dari putaran botol minuman. Ya, mereka bertiga sedang bermain truth or dare.

"Anjir, kok gue terus sih yang kena! Jangan-jangan nih botol udah terpesona sama lo lagi Ren?!" jerit Nana histeris.

Renjun menyahut malas, "Lo tuh nggak kira-kira banget sih kalo ngomong! Suka ngelantur. Heran gue."

"Abis dari tadi gue sama Echan terus yang kena! Kesel gue, semua udah kebongkar sialan". Sahut Nana dengan pipi semerah tomat.

Haechan menanggapi, "Yang ngajak tadi siapa, yang marah juga siapa rahasianya sendiri kebongkar. Gimana sih lo cucunya miper?!".

"Ya nggak gini juga keleus Echaann!!!!! Masa daritadi gue mulu kalo nggak ya eloo mulu. Bosen gue ah sial." Jawab Nana sambil cemberut. Pasalnya, semua aibnya sudah terbongkar mulai dari pernah ngompol saat ketakutan gara-gara dikerjain sama Kakak tercintanya, juga salah satu doi nya yang nggak peka dari jaman jahiliyah pun terbongkar. Poor Nana.

Renjun pun hanya cengar-cengir mendengar keluh kesah salah satu sahabatnya itu. "Yaudah puter sekali lagi deh. Kalo misalkan gue kena, gue bakalan milih dare".

"Lo serius Ren? Lo nggak lagi mabok kan?" Haechan bertanya sambil memicingkan matanya.

"Iya Ren lo serius? Lo kan hampir nggak pernah milih dare dari jaman kapan kita main ginian?" Nana pun sama terkejutnya dengan Haechan.

"Gue serius, udah deh ayok diputer lagi!"

"Y-yaudah deh, Hana dul set!" Teriak Nana.

"Sok gegayaan mentang-mentang fangirl huu." Renjun mencemooh Nana yang sok-sokan memakai bahasa Korea nya yang nggak seberapa bisa itu.

"Ngaca dugong, lo kan juga fangirl oyy!" Teriak Haechan yang sudah benar-benar lelah dengan semua ini. Ceileh lelah, kerjaan dia daritadi cuma duduk aja hmm.

Bersamaan dengan berakhirnya teriakan Haechan, botol dengan sempurna menghadap ke arah Renjun. Sontak mata Nana dan Haechan pun membulat saking tidak percayanya. "Mampusin jangan? hahaha." Seru Nana kepada Haechan.

Renjun pun cuma bisa ternganga saking tidak percayanya. "Audkdkcskdlsl,  nyesel gue anjir!"

"Oke, jadi Nyonya Renjun yang cantik bin jelita ini. Biarkan hamba dan partner hamba mendiskusikan dulu dare yang akan Nyonya terima okey??" Ucap Nana dengan seringaian nya.

Renjun pun hanya bisa pasrah menunggu hasil diskusi para hambanya itu. Renjun membatin semoga dare nya nggak aneh-aneh dan yang pasti nggak akan menyebabkan aib. Secara Renjun adalah primadona sekolahnya. Bisa jatuh nanti image primadonanya.

Setelah sekian purnama, akhirnya diskusi mereka selesai.

"Okey tuan putri, mohon siapkan mental dan hati anda. Jadi dare dari kita adalah....."

Chéri [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang