Not Okay

3.6K 315 145
                                    

"Oh jadi gitu ya, beli handphone aja samaan." Renjun menggumam sambil melihat ponselnya yang sedang menayangkan vlive Jeno dan Jaemin, memperlihatkan handphone couple yang baru saja mereka beli.

"Yang pacarnya gue, tapi yang couplean mereka. Hm oke."

Renjun sudah berniat untuk menjauh sementara dari Jeno. Dia kesal karena beberapa hari ini Jeno terlalu lengket dengan Jaemin. Ditambah hanya dirinya yang tidak diberi jadwal oleh agensi nya. Membuat pikiran Renjun menjadi tertekan. Padahal dirinya dan member lain sama. Tetapi mengapa perlakuan mereka berbeda kepada Renjun?

"Liburan ke Jeju enak kali ya? Daripada di dorm sendirian." Renjun lagi-lagi berbicara pada dirinya sendiri.

Akhirnya Renjun memutuskan untuk pergi ke Jeju besok pagi. Sendirian tentu saja. Tanpa manager nya. Tetapi Renjun sudah meminta izinnya terlebih dahulu.

Renjun baru saja selesai mengemas bajunya kedalam tas. Menyiapkan beberapa barang untuk dibawa ke Jeju besok pagi. Setelah selesai, Renjun memutuskan untuk tidur. Tidak lupa mengunci pintu kamarnya. Malas jika tiba-tiba Jeno menyusup ke kamarnya. Hah memangnya Jeno masih ingat dengan nya? Entahlah.

Esok paginya, Renjun sudah bersiap untuk keluar dari dorm sebelum Jeno dan yang lainnya bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esok paginya, Renjun sudah bersiap untuk keluar dari dorm sebelum Jeno dan yang lainnya bangun. Dia malas ditanya-tanya.

Renjun memutuskan untuk naik Ferry menuju Jeju. Perjalanan memakan waktu 4 jam. Dihabiskan Renjun untuk tidur. Memang beberapa hari ini bergerak kecil pun Renjun sudah merasa lelah.

Sesampainya di hotel yang akan ia tempati, Renjun memutuskan untuk tidur sebentar sebelum berjalan-jalan di pantai. Memejamkan matanya, Renjun tidur tanpa melepas sepatunya.

Dilain tempat, Jeno sedang mengetuk pintu kamar Jaemin. Mengajak nya untuk makan siang. Jeno juga tidak tau mengapa beberapa hari ini ingin dekat dengan Jaemin. Hanya saja, ia nyaman.

"Kenapa Jen?" Jaemin menjawab setelah membuka pintu.

"Ayo makan siang."

"Member lain bagaimana?"

"Ajak saja, kita makan japchae hari ini."

"Yaudah gue panggilin Jisung sama Chenle, lo panggil Renjun gih." Jeno mengangguk dan naik ke lantai atas.

"Ren?" Jeno mengetuk pintu kamar Renjun sambil memanggil sang empu.

"Renjun ayo makan siang."

"Ren? Kamu tidur?"

"Sayang?"

Jeno berusaha membuka pintu kamar Renjun tapi nihil, pintunya terkunci. Renjun hampir tidak pernah mengunci pintunya. Jeno khawatir. Beberapa hari ini dia baru sadar jika tidak pernah menghampiri Renjun lagi karena selalu bersama dengan Jaemin.

"JAEM, JISUNG, CHENLE!!!!" Jeno berteriak karena panik.

Dan yang dipanggil datang dengan nafas yang tersengal-sengal.

Chéri [JenoxRenjun] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang